Lelaki terindah di mata wanita bukanlah yang paling tampan wajahnya; melainkan yang bisa membuatnya merasa sang tercantik di dunia.
Lelaki tergagah di hati wanita bukanlah yang paling kekar ototnya, melainkan yang mampu mendengar, memahami, & mengerti curahan hatinya.
Lelaki terkaya bagi wanita, bukanlah yang terbanyak hartanya. Tapi dia yang pandai bersyukur & mengungkapkan terimakasih padanya.
Lelaki tershalih bagi wanita, tak sekedar yang banyak ilmu agama & rajin ibadahnya; tapi juga dia yang paling mulia akhlaqnya.
Lelaki terhebat bagi wanita, bukanlah yang mampu membelikan apapun untuknya; tapi yang wajah & bahunya siap menyambut senyum & airmata.
Lelaki tercinta bagi wanita; dia yang prasangka tak mengalahkan kemuliaan budinya; yang kekesalan tak mengalahkan pengertian & maafnya.
Wanita tercantik bagi pria terbaik; mungkin bukan yang paling jelita; tapi yang jika dipandang memberi tenang, hingga surgapun terbayang.
Wanita terkuat bagi pria semangat, bukanlah dia yang merasa hebat; tapi yang menundukkan diri dengan ibadat, menempatkan diri dalam taat.
Wanita terdahsyat bagi pria penuh tekad, bukan yang pesonanya memukau banyak mata; tapi yang siap jadi madrasah cinta bagi anak-anaknya.
Wanita paling kukuh di kehidupan pria nan utuh, bukan yang tak pernah menangis; tapi senyumnya meneguhkan; airmatanya pengingat taqwa.
Wanita paling bermakna bagi pria bahagia; dia yang kala berpisah menenangkan, kala berjumpa menggelorakan, tiap masa saling menguatkan.
Wanita terkaya di hati pria bijaksana, bukan yang bertumpuk harta; tapi yang ridha pada halal semata; qana’ahnya jadi simpanan tak fana.
_________
وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا
“Dan Kami ciptakan kalian berpasang-pasangan.” (QS An Naba’: 8)
Orang Jawa mentadabburi ayat ini dan mengabadikannya pada pusaka mereka. Keris maupun tombak yang baik dibuat dengan paduan Bapa Akasa-Ibu Pertiwi; berupa meteorit bahan pamor yang datang dari langit dan besi yang dimurnikan dari tambangnya di bumi.
Begitu pula ketika dibuatkan sarungnya, bilah dan wadah adalah kesatuan berpasangan. Curiga Manjing Warangka, Warangka Manjing Curiga, Jumbuhing Kawula Kelawan Gusti. Tak hanya bilah yang masuk ke dalam wadah, tapi wadah juga merasuk ke dalam bilah; suatu lambang penyatuan antara raja dengan rakyat, suatu perjumpaan antara ruh seorang hamba dengan Rabbnya, dalam iman, cinta, harap, dan takut kepadaNya.
Menikmati penyatuan antara bilah tombak berkinatah mata intan ini dengan warangka cendananya yang berlingir-lingir bersahaja; maka wahai jin dan manusia, nikmat Rabb kalian berdua manakah yang kalian dustakan?