Category: Inspirasi
-
BARONGKO dan CITA SURGA
“Taro ada taro gau.. Simpan kata simpan laku.” Satunya ucapan dan perbuatan adalah salah satu asas hidup orang Bugis yang tak boleh ditawar. Jujur, apa adanya, dan tiada beda antara yang di luar dengan yang di dalam. Kue khas Bugis yang dengan tepat menggambarkan hal ini adalah Barongko. Di luar daun pisang. Di dalam buah…
-
DI BAWAH KUPLUK
Karena di bawah kupluk bersahaja itu ada akal yang tak henti membaca tanda dalam nama Rabbnya… Karena di bawah kupluk bersahaja itu ada lautan ilmu bergelora, luas tak dapat dikira, dalam tak dapat diduga… Karena di bawah kupluk bersahaja itu ada fiqih yang keluwesannya merasuk hati, yang kemudahannya selaras fitrah… Karena di bawah kupluk bersahaja…
-
KAPAN KE JOGOKARIYAN LAGI?
Nabi ﷺ dan para sahabat membangun peradaban Islam dari Masjid… Di sini ummat ditempa untuk beribadah, berukhuwah, dan berjama’ah… Di sini masalah dipetakan, hajat-hajat dilayani, dan potensi diberdayakan… Di sini kami berpeluk dalam ukhuwah dan berbaris dalam dakwah… Di sini, di Jogokariyan, kampung yang hangat berhati nyaman, kesemua hal itu kami coba ikhtiyarkan, meski perjuangan…
-
AKU SUKA
Izinkan kami,” kata Ibnu ‘Umar dari balik hijab, “berada di sini sejenak. Dan ceritakanlah kepada kami perkara paling memesona dari semua yang pernah engkau saksikan pada diri Nabi ﷺ .” ‘Aisyah menarik nafas panjang. Kemudian dengan terisak menahan tangis, ia bersuara lirih, “Kaana kullu amrihi ‘ajabaa. Adalah semua perilakunya menakjubkan.” Diselai kesenyapan, masih dengan suara…
-
MENUA
Kalau yang dicari seorang lelaki dari perempuan yang hendak dia jadikan istri hanyalah kecantikannya; duh, yang cantik itu tiap hari keluar edisi baru. Tak ada habisnya. Maka begitu dia menikah; cukuplah dia yakin, bahwa meski istrinya menua, jika shalihah adanya, maka kelak akan jadi 70.000 kali lipat lebih cantik daripada bidadari yang paling cantik. Iya.…
-
MINUM TEH
Agak terlambat saya menonton ‘Sekigahara’ besutan sutradara Masato Harada yang diadaptasi dari roman berjudul serupa karya Ryōtarō Shiba. Adegan pembukanya menarik sekali. Saat itu sang calon Taiko masih bernama Hashiba Hideyoshi. Sebagai panglima bawahan Oda Nobunaga dia sedang berada di Ōmi dan mampir ke kuil Kanon untuk meminta minum. Seorang calon rahib berusia 10 tahunan…