Tag: Rajutan Makna
-
TELAS LARAS di CINTA PERTAMA
“Kauselimutkan malam, kunyalakan pelita.. Kauciptakan lempung, kubentuk piala.. Kautumbuhkan hutan, kutata taman bunga..” (Muhammmad Iqbal, Payam-i-Masyriq) Konon, konsep estetika Mataraman diasaskan sebagai penghargaan terhadap alam, perjuangan, dan seni kriya manusia. Seperti dikatakan Iqbal dalam ‘Setanggi Timur’-nya di atas, inilah lambang keberserahan diri sebagai hamba Allah sekaligus khalifah di bumi. Maka kita dapati, trah Ki Ageng…
-
KITA, INSAN (Lembar-Lembar Taushiyah Oleh @jejakimani)
Sebab, ‘umrah seyogyanya bukan semata menikmati kekhusyu’an bersunyi & kesyahduan tempat suci. Ia harus jadi pengisian bekal juang. Maka membayar biayanya moga tak mengurangi kepedulian pada yang susah & terbencana; bahkan menambah gelora tuk terus berbagi. Maka ‘umrah semoga menjadi penguat keyakinan bahwa rizqi Allah tak terkurangi oleh ibadah yang ditunai & infaq yang ditebar.…
-
SUMBER PESONA
“Sesungguhnya Allah Maha Indah. Dia mencintai keindahan.” إن الله جميل يحبّ الجمال (HR Muslim) Pernah kita kemukakan, kakak beradik pewaris Mataram, Surakarta dan Yogyakarta punya konsep estetika yang agak berbeda. Di Solo, ada istilah “ndudut ati”, sementara di Jogja, puncak keindahan disebut “ngayang batin”. “Ndudut”, arti harfiahnya adalah “menarik sesuatu dari dalam melalui celah sempit…
-
SEHAMPARAN Bunga PANDAN
Jika kita perhatikan kedua bilah keris ini, terdapat ricikan berpasangan yang mengapit bagian dasar bilahnya, bagai daun pandan yang tumbuh ke atas mengelilingi pangkal batangnya. Bentuknya tipis berujung runcing, membulan sabit semi tegak. Pada bilah tua sebelah kiri telah tak kentara ruasnya, pada yang kanan dari zaman yang jauh lebih muda jelas terlihat kemiripannya dengan…
-
MENIKMATI RIZQI
Makanan lezat dapat diburu, hidangan mahal dapat dibeli. Untuk menikmati racikan seorang Chef Bintang Sekian Michelin di Paris, kita harus mengajukan reservasi jauh-jauh hari, dengan uang pangkal yang cukup untuk biaya hidup di Yogyakarta selama berbulan tanpa ngeri. Tapi nikmatnya makan adalah rizqi, Allah Yang Maha Memberi lagi Membagi. Seorang bapak di Gunung Kidul yang…
-
SULTAN yang #MNCRGKNSKL
Sebenarnya, hanya 5 tahun terakhir masa pemerintahannya dia menyandang gelar Sultan. Ketika naik takhta pada tahun 1613 dia memakai sebutan kakeknya, ‘Panembahan’, dan setelah merengkuh Madura pada 1624 dia memilih gelar ‘Susuhunan’. Bayangkan seorang yang sibuk mengonsolidasi kekuasaannya hingga Priangan, Surabaya, Madura, Blambangan, dan daulatnya merambah Banjar, Sukadana, Palembang, serta Jambi; tapi sempat menyusunkan tata…