Tag: Nusantara
-
Keplek ILAT dan PAWON Anget
Sebagaimana perbedaan konsep seni “ndudut ati” dan “ngayang batin”, dalam tradisi kuliner Mataraman, ada 2 madzhab utama mengikuti gaya hidup awal di kedua Kuta Nagara yang bersaudara. Di Surakarta, yang sejak masa Ingkang Sinuhun PB II mengembangkan hubungan ‘saling menjaga eksistensi’ dengan VOC, berkembang budaya “Keplek Ilat” yang secara harfiah lebih kurang berarti “memanjakan lidah.”…
-
Sang PANGERAN dan JANISSARY Terakhir
Kyahi Gentayu berjingkrak, menaikkan kaki depannya sambil meringkik riang dan sesekali melonjak. Surainya berkibar terentak selaras dengan tapak-tapaknya yang berkecipak. Dengan kepala mendongak, sang penunggang tetap dapat duduk tegak. Lelaki berperawakan tinggi lagi kacak itu tampak seperti sedang menari tandak. Gerak tubuhnya melenggak sesuai lenggok tunggangannya yang rancak. Di sekeliling kuda yang menjejak-jejak, para pengawalnya…
-
TELAS LARAS di CINTA PERTAMA
“Kauselimutkan malam, kunyalakan pelita.. Kauciptakan lempung, kubentuk piala.. Kautumbuhkan hutan, kutata taman bunga..” (Muhammmad Iqbal, Payam-i-Masyriq) Konon, konsep estetika Mataraman diasaskan sebagai penghargaan terhadap alam, perjuangan, dan seni kriya manusia. Seperti dikatakan Iqbal dalam ‘Setanggi Timur’-nya di atas, inilah lambang keberserahan diri sebagai hamba Allah sekaligus khalifah di bumi. Maka kita dapati, trah Ki Ageng…
-
RADEN SUKRA
Di dunia yang merimba, kisah seorang lelaki rupawan berakhir mengerikan. Ini kisah Raden Sukra, putra Patih Sindureja di masa Amangkurat II (1677-1703). Zaman memang meleset baginya, ketika putra mahkota, Raden Mas Sutikna yang cacat tumit dan jalannya kencet menganggapnya pesaing pesona. Kabut gelap membayangi Kartasura, ibukota keempat Kerajaan Mataram Islam. Kisah Raden Sukra ditulis dengan…
-
BULAN SABIT
Akhir kisah Majapahit memang masih diperdebatkan para sejarawan. Sengkalan ‘Sirna Ilang Kertaning Bumi’ yang terbaca sebagai tahun 1400 Saka atau 1478 M untuk merujuk keruntuhan Kerajaan ini agaknya bukanlah tahun penyerbuan Demak ke Majapahit, apatah lagi disebut sebagai perang sudarma-suta antara ayah melawan anak, antara Brawijaya V dan Raden Patah. Beberapa sejarawan mengajukan hujjah, bahwa…
-
PENARI dan PELAYAN
“Pada suatu hari raya”, demikian Ibunda kita ‘Aisyah berkisah dalam riwayat Asy Syaikhan, “Ketika rombongan orang-orang Habasyah memperagakan pertunjukan tari-tarian tombak di halaman masjid, Rasulullah ﷺ menawariku, ‘Ya Humaira, apakah engkau mau menonton mereka?’ Aku menjawab, ‘Ya’. Lalu beliau ﷺ menyuruhku berdiri di belakang beliau, dan beliau ﷺ merendahkan bahunya agar aku dapat melihat dengan…