Dikutip dari Kitab Kidung Suryenglaga. Tersusun dalam tembang, ditulis dalam Aksara Arab Pegon. Adapun Pangeran Adipati Suryenglaga Sabilullah adalah Panglima Pasukan Bulkiya dalam Perang Dipanegara 1825-1830.
Tembang: MASKUMAMBANG
I
//Solahira kapurwakan Bismillaahi
Sukunira pasang
Intisob basa Ngarabi
Pinangka donga pambuka//
Terjemah:
Segala gerakmu dimulai dengan “Bismillaah”
Kakimu dalam posisi kuda-kuda
Intishab Bahasa Arabnya
Sebagai doa pembuka
II
//Tafwik panyanthel lan akoding pangunci
Kanthi masyaallaah
Jer mahluk namung sak dermi
Tinitah ing Arca Pada//
Terjemah:
Tafwiq menautkan anak panah dan ‘aqad menguncinya
Dengan ucapan “Masyaallaah”
Sebab tiap makhluq memang hanya
dititahkan mengabdi di alam dunia
III
//Hangrapal Laa Quwwata illaa billaahi
Ing pamenthangira
Daya kawijayan iki
Allah ingkang kagungan//
Terjemah:
Melafalkan “Laa quwwata illaa billah”
Pada rentangan busurmu
Segala daya dan kekuatan ini
Allah lah Pemiliknya
IV
//Tinoning i’timad Allahumma Sadid
Tumameng tujonnya
Syarat rukuning jemparing
Kang kajiwa kasalira//
Terjemah:
Menatap penuh i’timad, “Allaahumma Saddid”
Tepatkan ke arah tujuannya
Syarat dan rukunnya memanah
Yang terhayati sepenuhnya
V
//Kalamun hanglepas sira ing jemparing
Ya Haq panyuwunira
Ya Allah Kang Maha Asih
Nglampahake panahira//
Terjemah:
Jika kaulepaskan anak panahmu
“Yaa Haq”, jadilah doa permohonanmu
Ya Allah Yang Maha Pengasih
Yang memperjalankan panahmu
VI
//Allahu Akbar tumameng tujoneki
Allah kang kawasa
Jaya kasor wus pinasthi
Wenangira mung ndedonga//
Terjemah:
“Allaahu Akbar” ketika panahmu mengenai sasaran
Allah Yang Maha Kuasa
Menang ataupun kalah sudah tertakdir
Kemampuan kita hanyalah berdoa
VII
//Matura sira hadza min fadli rabbi
Yen mumtaz tumama
Ing taman tujon jemparing
Pujaning satriya tama//
Terjemah:
Ucapkanlah “Hadza min fadhli Rabbi.. Ini semata karunia Allah”
Jika mumtaz sempurna anak panahmu
Mengenai sasaran panahan
Inilah doa permohonan ksatria utama.
___________
Ilustrasi: Pencitraan dari penulis novel ‘Sang Pangeran dan Janissary Terakhir’, mencoba menghayati doa sang pemanah.