Author: Salim A. Fillah
-
SALIM SEDUNIA (3)
Salim terakhir dalam senarai kisah ini lahir 7 setengah abad kemudian. Dia putra Bayazid, cucu Muhammad Al Fatih. Berlawanan dengan banyak anggapan keliru selama ini, dialah Khalifah pertama Daulah ‘Utsmaniyah, sementara kakeknya hanyalah seorang Sultan-Ghazi dari Khalifah ‘Abbasiyyah akhir yang ditakhtakan di Mesir di bawah lindungan Sultan-sultan Mamluk. Maka ketika dia berpaling dari jihad di…
-
Salim SEDUNIA (1)
Satu nama selain Abu ‘Ubaidah ibn Al Jarrah dan Mu’adz ibn Jabal yang disebut Sayyidina ‘Umar bahwa seandainya masih hidup akan dia tunjuk sebagai Khalifah sepeninggalnya adalah Salim, Maula Abi Hudzaifah. Dialah yang tersebut dalam sabda Nabi ﷺ, “Ambillah Al Quran ini dari empat orang, ‘Abdullah ibn Mas’ud, Salim Maula Abi Hudzaifah, Ubay ibn Ka’b,…
-
SALIM SEDUNIA (2)
Tak sampai 10 tahun kemudian, tiga putri Kisra Persia masuk Islam. Yang sulung dinikahi oleh Muhammad ibn Abi Bakr Ash Shiddiq, yang bungsu disunting oleh Husain ibn ‘Ali ibn Abi Thalib, dan yang tengah diperistri oleh ‘Abdullah ibn ‘Umar ibn Al Khaththab. Dari mereka lahirlah 3 dari 7 Fuqaha’ Madinah bersepupu; Al Qasim ibn Muhammad,…
-
DHIYAFAH
Salah satu sisi sejarah Makkah adalah dhiyafah, penyambutan dan pelayanan tamu yang penuh kedermawanan. Pada masa jahiliyah, kedermawanan yang terlalu dahsyat dapat melahirkan sesembahan baru. Contohnya Al Latta. Sebuah riwayat menyebut, dialah yang senantiasa membuka lebar pintu rumahnya bagi para tetamu Masjidil Haram, memberi mereka jamuan terlezat dari roti dan dedagingan, juga air sejuk dan…
-
FullHeart: SEPENUH HATI BERFESYEN SYAR’I
“Mengapa kau tak menulis kitab tentang Zuhud, seperti ‘ulama lain?”, tanya seseorang pada Muhammad ibn Hasan Asy Syaibani, murid Abu Hanifah sekaligus guru Imam Asy Syafi’i itu. “Sudah. Aku sudah menulis kitab tentang jual beli”, jawab beliau. Perniagaan adalah cara ‘alim seperti beliau dan gurunya menjaga diri dari pemanjaan para penguasa dan pengharapan pada sesama.…
-
PUNCAK KEIMANAN
Iman itu ada akarnya, namanya keyakinan. Keyakinan itu dihidupkan dengan ilmu lalu menjadi amal shalih; amal shalih untuk menggapai langit, memperkenalkan diri kita kepada Allah dan makhluk-makhluk mulia di sekitarnya sampai kita terkenal di langit daripada di bumi. Dan lalu kita buktikan dengan akhlak mulia. Dengan itulah puncak dari sepuncak-puncaknya iman. “Akmanul mu’minina ahsanuhum khuluqa.”…