Salah satu pembatik andalan kami adalah Ibunda dari Ustadz Yoyok Susetyo, pengasuh pesantren Nashrun Minallah di Krapyak. Sebagai pembatik yang pula menjadi langganan keluarga Ngarsa Dalem Sultan HB IX hingga HB X dalam beberapa perhelatan, soal pakem dan rasa batik gagrak Yogyakarta beliau sungguh mumpuni.
Sering kami dikejutkan oleh karya beliau ketika menampilkan motif lawasan yang jarang sekali dapat dijumpai bahkan di toko-toko batik eksklusif. Motif varian Parang, Sido, Kawung, dan Truntum beserta maknanya tentu sudah masyhur di khalayak kita. Tapi yang ini misalnya; Jantung Ukel?
Bentuknya memang seperti 7 buah jantung (qalb-qulub, heart-hearts; yang sering kita sebut ‘hati’, tapi bukan liver) yang diuntai menjadi satu dengan isen-isen berupa truntum. Tetiba kita lalu ingat rabithatul qulub, hati 7 pemuda Ashhabul Kahfi yang Allah pertautkan satu sama lain.
وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
“Dan Kami pertautkan hati mereka. Ingatlah ketika mereka tegak berdiri dan berkata, ‘Rabb kami adalah Tuhan yang mencipta langit dan bumi..” (QS Al Kahfi: 14)
Dan memang hanya Allah yang mampu mempertautkan qalbu-qalbu beriman dalam persaudaraan yang manis.
وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ۚ لَوْ أَنفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَّا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ
“Dan Allah mempertautkan hati mereka. Andaipun kau belanjakan semua di muka bumi, kau takkan dapat menyatukan hati mereka, tetapi Allah lah yang telah mempersatukannya..” (QS Al Anfaal: 63)
Masyaallah, rupanya batik ini adalah batik rabithah, batik ukhuwah. Tujuh hati menyatu, lalu semerbak harum pun terpancar dari truntum bunga yang menghiasnya, sebagai perumpamaan kesatuan akhlaq mulia.
Ya Allah..
Sesungguhnya Engkau Tahu bahwa hati ini telah berpadu, berhimpun dalam naungan cintaMu, bertemu dalam ketaatan, bersatu dalam perjuangan, menegakkan syariat dalam kehidupan..
Kuatkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukilah jalan-jalannya.. Penuhilah dengan cahyaMu yang tiada pernah padam. Ya Rabbi, bimbinglah kami..
Lapangkanlah dada kami, dengan karunia iman, dan indahnya tawakkal padaMu. Hidupkan dengan ma’rifatMu. Matikan dalam syahid di jalanMu.. Engkaulah Pelindung dan Pembela.