Allah membuat perumpamaan dalam Al-Qur’an tentang kalimat yang baik itu “kasyajaratin thayyibah,” seperti pohon kurma yang baik yang akarnya menghujam, cabangnya tinggi menggapai langit, dan buahnya dinikmati setiap musim.
Salah satu tafsirnya adalah pohon kurma. Tetapi pohon kurma ini juga menarik karena ternyata, masyaAllah, pohon kurma itu ketika ditanam, bijinya harus ditutup dengan ditumpuk-tumpuk batu. Kenapa? Karena supaya akarnya menghujam kokoh lebih dahulu sebelum batangnya naik ke atas.
Maka, kalau kita ini ingin menjadi yang kokoh seperti pohon kurma, perumpamaan tentang keimanan itu, maka ternyata Allah memberikan kesulitan-kesulitan pada kita terlebih dahulu untuk mengokohkan akar kita, baru kemudian setelah itu menumbuhkan kita menggapai langit dan memberikan buah kepada sesama.
Iman kita dikokohkan dengan berbagai musibah dan ujian supaya berakar teguh.
Subscribe dan simak kajian-kajian @proumedia lainnya di YouTube/proyouchannel. Tag sahabat terbaikmu!
? @salimafillah
? @mfarisap
? @fullheart.corp
? @mncrgkn.skl
#syiarkan #gagasandancitacita #proyouchannel #1minutebooster#mncrgknskl
https://www.facebook.com/salim.a.fillah/videos/1666534526772993/