‘Imad Hasan Ibrahim ‘Aqil adalah nama yang menggentarkan penjajahan Zionis hingga perempat pertama tahun 1990-an. Lahir pada 10 Juli 1971 di Kamp Pengungsi Jabaliya, Gaza, menghafal Al Quran sejak belia, ‘Imad selalu meraih peringkat terbaik dalam pendidikannya dari tingkat dasar hingga menengah.
Pada 22 September 1988 dia ditangkap tentara penjajahan saat mengajukan berkasnya untuk mendaftar di Jurusan Farmasi Institut Al ‘Amal di Gaza. Dituduh sebagai anggota gerakan perlawanan dan terlibat intifadhah, ‘Imad mendekam dan merasakan aneka siksaan di penjara Zionis selama 18 bulan. Pada 1991, dia diterima di Jurusan Syari’ah Universitas Hiththin di Jordania, tapi pemerintah Zionis menghalangi semua kemungkinannya untuk melanjutkan pendidikan.
Di tahun yang sama, ‘Imad terpilih sebagai komandan satuan dalam Brigade Syahid ‘Izzuddin Al Qassam, sayap militer Hamas. Pada Desember 1991, namanya telah berada di daftar teratas buronan Israel. Antara Mei-November 1992, sang mujahid beroperasi di Tepi Barat dan membuat kalang kabut pasukan pendudukan, lalu diapun kembali ke Gaza.
Didesak untuk pergi keluar negeri demi keselamatannya, sang pejuang belia menjawab bahwa justru dia ingin menjemput syahadahnya di Gaza. Hingga Allah pun memenuhi cita-citanya pada Rabu, 24 November 1993, seusai berbuka puasa dan bersiap mengimami tarawih, kediamannya di Syuja’iyyah dikepung oleh ratusan tentara zionis yang dilengkapi beberapa tank dan senjata berat. Dengan keberanian dan kegagahan yang akan dikenang selamanya, ‘Imad ‘Aqil menjemput kesyahidannya dengan jasad yang nyaris tak menyisakan ruang tanpa luka. Rahimahullaah.
@fullheart.corp, demi mengenang dan mengenalkan sang Mujahid belia nan pemberani menghadirkan koko outdoor seri ‘Imad ‘Aqil. Mari hidupkan ruh juangnya dalam diri kita. Cek pilihan warna dan ukurannya di Instagram @fullheart_katalog. ?