Berkata Imam Ibn Rajab Al Hanbaly rahimahullah,
“Di antara tanda diterimanya ‘amal seorang hamba di sisi Allah adalah, apabila suatu ‘ibadah menuntunnya pada ketaatan-ketaatan berikutnya yang kian tinggi nilainya.
Lalu di antara tanda ditolaknya ‘amal seorang hamba adalah, jika ketaatannya tetap diiring kemaksiatan; ‘ibadahnya tak kuasa mencegah dia dari dosa durhaka di waktu berikutnya.
Dan tanda diterimanya taubat seorang hamba adalah kekeliruan lalunya tak diulang lagi; dalam harap-cemas terus mencurigai diri sendiri, lalu sibuk berketaatan memperbaiki ‘amalan.
__________________
Ramadhan kian beringsut undur diri. Jangan kendorkan doa mohon ampunan, “Allahumma innaka ‘afuwwun, tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni”. Dari @fullheart.corp @mncrgkn.skl, @salimafillah @zaky_zr tepersembahkan juga doa ZAKY untuk meraih ketaqwaan:
اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا
Allahumma aati nafsi taqwaha wa zakkiha Anta khairu man zakkaha Anta Waliyyuha wa Maulaha.
“Ya Allah, anugrahkanlah pada jiwaku ketaqwaannya, dan sucikanlah ia, Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya, Engkaulah Pelindung dan Junjungannya.”
Juga doa SALIM tuk Ramadhan yang belum berlalu namun sudah dirindu agar kita sampai lagi ke yang berikutnya:
اللَّهُمَّ سَلِّمْنِي لرمضان، وسلم رمضان لي، وتسلمه مني مُتَقَبَّلاً
Allahumma sallimni li ramadhan wa sallim ramadhana li wa tasallamhu minni mutaqabbala.
“Ya Allah hantarkanlah aku pada Ramadhan, dan hantarkanlah Ramadhan padaku, dan terimalah dariku ‘amal-‘amal di dalamnya.”
Kapanpun Lailatul Qadr terhadiahkan; menguatkan ketaatan dan mengihsankan ‘amal di hari-hari Ramadhan tersisa dan sebakdanya adalah hajat yang terpuji.?