Tag: Renungan
-
Karena Kita #MNCRGKNSKL
Tak ada yang lebih berhak dicurigai selain nurani kita sendiri. Apakah ia masih sedih atas niat maksiat yang tak tersempat, atau gembiranya ketika melakukan dosa mengalahkan sesal yang seharusnya ada? Tak ada yang lebih pantas dicurigai selain hati kita sendiri. Apakah ketika berbuat kebajikan ia telah jujur meniatkannya untuk Rabb Semesta Alam? Apakah ia lebih…
-
MENJAGA NIKMAT
Termasuk di antara kebaikan; setiap kali kita melihat hal yang baik, yang indah, kita mengatakan ما شاء الله لا قُوَّةَ إِلا بِالله. “Ini adalah sesuatu yang dikehendaki Allah dan tiada daya untuk meraih kebaikan kecuali dengan pertolongan Allah.” Termasuk juga ketika kita dipuji untuk menjaga diri kita dari rasa bangga, ujub yang berbahaya, rasa takabbur,…
-
NERAKA HARAM BAGINYA
Sabda Nabi ﷺ, “Hurrima ‘alan naari: kullu hayyinun, layyinun, sahlun, qoriibun.” Diharamkan masuk neraka setiap yang “hayyin.” “Hayyin itu orang yang lembut hatinya, mudah tersentuh mendengar ayat Qur’an, mendengar nasihat, menitikkan air mata, mudah untuk kemudian juga peka pada penderitaan orang lain. “Layyinun.” Yang kedua adalah orang yang lembut perilakunya, lembut tutur katanya. Yang ketiga,…
-
SESEKALI
Sesekali, tinggalkanlah negeri hai belia bestari, agar kau tahu betapa luasnya bumi, alangkah agung ciptaan Ilahi, betapa beragam manusia ini. Sesekali, susurilah jalan-jalan sepi, jadilah asing dalam ramai negeri-negeri, jadilah bukan sesiapa kecuali makhluq yang amat berhajat padaNya. Dalam perjalanan kau kan dicekam keterasingan, dihantui kesunyian. Tetapi di situ kau kan rasa, betapa Dia Penyerta…
-
YANG BERBAHAYA
Imam Sufyan ats-Tsauri mengatakan, “Man ‘arafa nafsahu lan yadhurruhu maa qiila fiihi.” “Seseorang yang mengenali dirinya maka tidak akan berbahaya baginya apa pun yang dikatakan orang tentang dirinya.” Jadi di sini kita perlu memahami apa itu bahaya dan apa yang tidak bahaya. Di-bully itu tidak bahaya. Yang bahaya adalah mem-bully. Difitnah itu tidak bahaya. Yang…
-
MEMILIKI
Ada satu nasihat Imam Syafi’i yang indah. Kata beliau, “idza aradta an tamliku syai’an.” Kalau engkau menghendaki untuk memiliki sesuatu, maka bayangkan bahwa saat itu engkau sedang kehilangan dia. Saat itu, engkau sedang kehilangan perkara yang engkau inginkan itu. “Jika..” kata Imam Syafi’i, “..engkau merasa tidak apa-apa kehilangan, maka baru aman bagimu untuk mendapatkannya.” Jadi,…