SABAR TERINDAH

Ada pelajaran penting yang bisa kita ambil di Hamamatsu Jo, atau Kastil Hamamatsu ini. Tempat dimana dulu Tokugawa Ieyasu rising untuk menjadi penguasa Jepang. Pelajarannya adalah tentang kesabaran.

Tiga serangkai yang menyatukan Jepang di abad ke 16 adalah Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyasu. Oda Nobunaga dikenal sebagai yang menumbuk padi, Hideyoshi dikenal sebagai yang menanak nasi, dan Ieyasu dikenal sebagai yang memakannya.

Kalau ada burung tidak mau bernyanyi, kata Nobunaga, “bunuh saja.” Kata Hideyoshi, “buat dia mau bernyanyi.” Kata Ieyasu, “tunggu.” Maka, falsafah Ieyasu adalah falsafah sabar. Menanti, menanti, dan menanti saat yang paling tepat untuk mengambil alih sesuatu yang kemudian diperintah oleh keturunannya selama tiga abad.
فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيلًا
Maka marilah kita selalu bersabar dengan sabar yang terindah. Tidak ada karunia Allah yang datang terlambat. Ia pasti datang di waktu yang tepat.

Subscribe dan simak kajian-kajian @proumedia lainnya di YouTube/proyouchannel. Tag sahabat terbaikmu!

? @salimafillah
? @mfarisap
? @fullheart.corp
? @mncrgkn.skl

#syiarkan #gagasandancitacita #proyouchannel #1minutebooster#mncrgknskl

https://www.facebook.com/salim.a.fillah/videos/1687818767977902/


Posted

in

, , ,

by