-
PAHLAWAN yang #MNCRGKNSKL
Di zaman prihatin, tiap orang merindukan hadirnya pahlawan bagi dirinya. Di kala terseret arus menenggelamkan, seraut ilalangpun akan ternilai sebagai jangkar tambatan. . Maka kita yang paling #mncrgknskl sekalipun, selalu berpeluang jadi pahlawan. . Lirik ‘Sepasang Mata Bola’ karya Ismail Marzuki menggambarkan rindu itu dengan syahdu. . “Hampir malam di Jogja, ketika keretaku tiba.. Remang…
-
MERAH PUTIH
Barangkali kata ‘merdeka’ adalah perjuangan yang belum usai bagi negeri ini. Masih panjang jalan kita untuk meraih makna sejatinya, merdeka dari penghambaan pada sesama makhluq menuju peribadahan pada Al Khaliq, dari sempitnya dunia menuju luasnya akhirat, dan dari kezhaliman berbagai tatanilai dan adyan menuju keadilan Islam. Tapi mengatakan hari ini kita belum merdeka sama sekali,…
-
BELAJAR yang #MNCRGKNSKL
Seperti apakah kedudukan seorang guru di hatimu? . “Dia yang mengajariku seayat ilmu”, begitu dikatakan oleh Sayyidina ‘Ali ibn Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu, “Sungguh memiliki hak untuk memperbudakku.” . “Seseorang bertanya pada Iskandar Al Maqduni, murid Aristun”, demikian dikisahkan oleh Imam Ibn Rusyd, “Mengapa kaudoakan gurumu dua kali sedangkan ayahmu hanya sekali?” Dia menjawab, “Karena…
-
DA’WAH Para #MNCRGKNSKL
Bagi semua orang yang #mncrgknskl, selalu ada tempat dalam dakwah ini. . Tak boleh ada yang dikecilkan perannya; sebab bahkan debu dapat menjadi pengganti air tuk bersuci dan kelak di akhirat akan bersaksi atas ke mana melangkahnya kaki yang ia tempeli. . Betapa luasnya kerja dakwah ini sehingga kami-kami yang sebegitu #mncrgknskl-nya bertugas menyampaikan ilmu…
-
MENTIRAKATI Diri yang #MNCRGKSNKL
Satu kosakata indah yang saya dapatkan dari Mas @prie.gs dalam Ngaji Budaya di @pk_sejahtera kemarin adalah “Mentirakati Diri.” . Mas Prie mengisahkan bagaimana dia hendak membangunkan putra kesayangannya untuk shalat Shubuh. Sudah terlambat. Mentari muncul sudah. Hampir-hampir beliau murka dan menggebrak pintu kamar. Tapi lalu beliau tirakati dirinya. Hasilnya, tak ada gedoran. Hanya elusan-elusan lembut…
-
Telaga RINDU
أمنْ تذكر جيرانٍ بذى ســــلمٍ مزجْتَ دمعا جَرَى من مقلةٍ بـــدمِ أَمْ هبَّتِ الريحُ مِنْ تلقاءِ كاظمـــةٍ وأَومض البرق في الظَّلْماءِ من إِضـمِ . Apakah karena terkenang para tetangga di Dzi Salam.. Kaupadu air mata yang mengalir dari kelopak dengan darah.. Ataukah sebab angin yang berhembus dari arah Kazhimah.. Dan kilat yang menyambar dalam gelap…