• MENYAMBUNG Sultan AGUNG (Bag. 1)

    ‘Panembahan Senapati’ adalah gelar unik. Belum ada sebelumnya, raja Nusantara menggandeng kepiawaiannya memimpin perang di belakang gelar utama. Dari mana pendiri Mataram ini mengambil referensi? Tapi Turki ‘Utsmani juga punya ‘Sultan Ghazi’, terjemah Jawanya akan mirip dengan ‘Panembahan Senapati’. Mengingat pada 1755 Pangeran Mangkubumi menghentikan jihad dan mendirikan Yogyakarta atas bujukan Syarif Besar Syaikh Ibrahim…

  • GERAM

    Datanglah ke bekas Wisma Residen Kedu di Magelang itu dan saksikanlah sebuah kursi berlengan cacat. Pegangannya nyaris remuk, menandakan sebuah telapak pernah meremasnya dengan tenaga luar biasa. Tenaga itu berasal dari kegeraman akibat tipu-tipu nista. Hari itu, 28 Maret 1830 bertepatan dengan Hari Raya ‘Idul Fitri, 1 Syawal 1245 H. Setelah korespondensi panjang dengan Kolonel…

  • JEMBATAN FI SABILILLAH

    Dari jembatan kecil di seberang Oude Kerk, Delft ini, mari mengingat bahwa kita punya jembatan dahsyat yang terdendang dalam lagu Almarhum Gesang. “Jembatan Merah.” Dan sebagai salah satu landmark kota Surabaya, ia adalah saksi pertempuran paling mematikan bagi pasukan Sekutu sejak Perang Dunia II. Dalam pertempuran ini, Brigadir Jenderal AWS Mallaby, panglima Divisi ke-49 dan…

  • BUAH HARAPAN

    “Sebuah harapan, sekecil apapun, jika dibandingkan dengan keputusasaan, adalah kemungkinan tanpa batas.” (Silver, dalam ‘L.O.R.D: Legend of Ravaging Dynasties’) “Al Quran”, demikian Syaikh Muhammad Al Ghazali, “Adalah Kitab tentang kegagalan & harapan. Ia hargai setiap perjuangan insan, bukan hasilnya; ia larang mereka berputusasa dari kasih sayang Penciptanya. Maka siapapun, dalam keadaan apapun, akan menemukan semangat…

  • Dua MATA Dua TANGAN

    Ada kalanya kita seperti dua mata, tak pernah berjumpa, tapi selalu sejiwa. kita menatap ke arah yang sama, walau tak berjumpa, mengagumi pemandangan indah, dan berucap masyaallah. kita bergerak bersama, walau tak berjumpa, mencari pandangan yang dihalalkan, menghindar dari yang diharamkan, dan berucap astaghfirullah. kita menangis bersama, walau tak berjumpa, dalam kecewa, sedih, ataupun gembira,…

  • SEINDAH APAPUN

    Seindah apapun dunia, biarlah ia tetap menjadi latar belakang semata. Biarlah pandangan kita menatap jauh ke tujuan kita, hingga “seakan-akan engkau melihatNya, dan jika engkau tak mampu melihatNya, yakinlah bahwa Allah selalu melihatmu.” Seindah apapun dunia, ia hanya lukisan yang takkan sanggup menggambarkan sunyata surga, yang “tiada mata pernah menyaksikan keelokannya, tiada telinga pernah menyimak…