MENYAMBUNG Sultan AGUNG (Bag. 3)

Hadiah itu tanda cinta. Menghadiahkan hal yang dicintai pada orang tercinta adalah secinta-cintanya cinta. “Tahaaduu tahaabbuu”, demikian sabda Nabi ﷺ.

Sultan Agung dikenal suka menyambung persahabatan dengan para Raja lain dan memperlakukan para penguasa bawahan serasa saudara.

Simaklah persekutuannya dengan Raja Gowa, I Mangari Daeng Manrabbia Sultan ‘Alauddin (1593-1639), hubungan dagang dengan Iskandar Muda (1607-1636), hingga kesetiaan penguasa Palembang, Pangeran Seda ing Kenayan (1630-1642) dan penguasa Jambi, Pangeran Kedah Abdul Kahar (1615-1643).

Pada sebagian mereka, Sultan Agung menghadiahkan keris. Salah satunya masih bisa dilihat di Museum Nasional. Ialah Si Ginjai, hadiah tuk Jambi. Keris ini karya Empu Kinom, salah satu Empu Tindhih yang membawahi ratusan Empu Pakelun kala mereka dikerahkan membuat keris tuk penyerbuan ke Batavia 1628-1629.

Nama para Empu Tindhih lain adalah Empu Tepas, Salaeta, Mayi, Legi, Gede, Luwing, Guling, Ancer, dan Empu Tundung. Merekalah penanda zaman Sultan Agung sebagai puncak keemasan senjata tikam yang pada 2005 dinobatkan UNESCO sebagai ‘Warisan Dunia’ ini.

Sudah jadi amanat para pengusulnya tuk membebaskan keris dari zaman jahiliah; antara yang mengklenikkan dan yang menganggapnya selalu klenik. Ia perlu dibawa ke asalnya sebagai ilmu. Metalurginya menakjubkan dengan ribuan lipat-tempa hingga mengalahkan aneka senjata dalam uji tekuk, uji tekan, uji tarik, dan uji puntir. Baja Damaskus hingga katana Jepang patah ketika dipuntir karena kegetasan bajanya; tapi paduan besi-baja-meteorit keris, bertahan.

Estetika dan sejarahnya juga akan jadi objek riset menarik. Hingga kini, terdata sekira 240 dhapur (tampilan), 140 pola pamor, ratusan nama bagian bilah, gagang, warangka serta gaya juga ragam hiasnya, ditambah tangguh (era) yang membentang dari Kabudan hingga Kamardikan dengan Majapahit dan Mataram sebagai puncaknya.

Menghadiahkan keris pada @rterdogan adalah melanjutkan tradisi Sultan Agung; moga jadi rintisan aliansi peradaban.

 

(Bersambung)
_________
Ilustrasi: Keris Dhapur Tilam Upih, Pamor Wahyu Tumurun, Tangguh Mataram Sultan Agung. Koleksi @salimafillah


Posted

in

by