INI PEMIJATKU, Mana Pemijatmu?

Memiliki guru lintas harakah dan jam’iyyah, selama masih dalam ikatan ahlussunnah wal jama’ah; membuat kita terbuka untuk saling mengenal, saling memahami, saling mengetahui kelebihan, dan yang terpenting saling belajar berbagai keutamaan itu. Ia juga menepis prasangka dan penghakiman yang sering terjadi karena selintas baca atau sekelebat dengar. Ini sebab kita tak membuka diri untuk berkunjung mengucap salam, menjabat tangan, mendekapkan peluk, menikmati jamuan, dan menyimak bincang.

Allah mengaruniai hidayah dari arah manapun Dia kehendaki, dan siapakah hamba yang mampu menolak jika Dia yang menganugerahi? Guru kita, Ust. @derrysulaiman menerimanya lewat wasilah Jama’ah Tabligh; maka dari beliau kita tahu betapa menakjubkan akhlaq dan khidmah para ahbabnya.

“Satu saat datang ahbab dari India”, begitu beliau bercerita di sela keberuntungan saya mendapat pijatan yang begitu nikmat dari tangannya yang mulia, yang telah menjadi wasilah dan saksi hidayah bagi begitu banyak orang di penjuru dunia; alhamdulillah. “Mereka tak mengizinkan kami sama sekali untuk melayani mereka. Mereka bawa semua keperluannya, hinggapun alat masaknya. Untuk suatu kali bisa menjamu, kami terpaksa menyembunyikan peralatan mereka.”

“Nah ketika kami datang pada mereka di India; mereka terus menerus melayani kami. Kami mau masak, peralatan disembunyikan, mau belanja dihalangi. Beli buah pun tak berhasil karena uang pasti dikembalikan. ‘Ini nggak boleh begini’, kata kami. ‘Di Indonesia kalian tak mau kami jamu, harusnya di sini kami juga menolak jamuan kalian’. Apa jawab mereka, ‘Kemarin kami ke Indonesia kami belajar jadi Muhajirin yang nggak merepotkan Anshar. Sekarang di sini kami belajar jadi Anshar yang memuliakan Muhajirin!”

“Ketika satu hari kami berhasil mencuri-curi masak mie instan, datang salah satu dari mereka ke dapur dan menunjuk-nunjuk asap kompor dengan panik dan nyaris menangis. Rupanya mereka sampai ketakutan kalau asap memasak kami naik ke langit dan menjadi hujjah Allah bahwa mereka gagal memuliakan tamu, maka asap itu akan menjadi gumpalan hitam di langit lalu turun ke bumi sebagai ‘adzab bagi mereka. Masyaallah!?


Posted

in

, ,

by