Telah sejak lama, Panitia Multaqa Du’at Se-Asia Tenggara, Afrika, dan Eropa yang digelar di Hotel Grand Cempaka, Jakarta 3-6 Juli 2018 ini mengirimkan undangan kepada saya. Telah berulangkali pula, Panitia menanyakan kepastian saya hadir di acara agung tersebut. Dan kian hari, saya makin merasa tak pantas.
Tapi saya terus diyakinkan bahwa sudah sepatutnya saya hadir.
Sayapun akhirnya menyampaikan, jika saya datang, maka sungguh saya sama sekali tidak memenuhi kriteria menjadi peserta. Jika saya datang, maka sungguh kedudukan saya persis seperti yang digambarkan hadits tentang keutamaan majelis dzikir dan para malaikat. Iya. Saya sampaikan pada panitia, “Saya Fulan. ‘Abdun khaththa’un. Innama marra fajalasa ma’ahum.”
“Saya Fulan. Hamba penuh dosa. Hanya berjalan lewat. Lalu mampir duduk sejenak.” Apa yang diharap akan didapatnya? Ampunan Allah. Itu dia. Berikut ini selengkapnya hadits shahih riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda;
“Sesunguhnya Allah memiliki malaikat-malaikat yang selalu berarak di antara langit dan bumi, tugas mereka hadir menyaksikan majelis-majelis dzikir.
Apabila mereka mendapati suatu majelis, yang di dalamnya ada dzikir kepada Allah maka mereka turut duduk padanya. Mereka juga menaungkan dan menautkan sayap mereka hingga memenuhi antara mereka dan langit dunia. Apabila majelis berakhir, maka merekapun naik ke hadirat Allah.
Maka Allahpun menanyai mereka padahal Dia Maha Tahu terhadap mereka, “Dari manakah kalian datang?”
Para malaikat menjawab, “Kami datang dari sisi hamba-hambaMu di bumi ya Allah. Mereka bertasbih padaMu, bertakbir, bertahlil, bertahmid, dan meminta padaMu.”
Allah bertanya lagi, “Apakah yang mereka minta dariKu?”
Para malaikat menjawab, “Mereka memohon surgaMu.”
Allah bertanya lagi, “Apakah mereka pernah melihat surga?”
Para malaikat menjawab, “Belum ya Rabb.”
Allah bertanya lagi, “Maka bagaimana pula bila mereka pernah melihatnya?”
Para malaikat berkata, “Dan mereka memohon perlindungan kepadaMu Ya Rabb.”
Allah bertanya lagi, “Dari apa mereka meminta perlindunganKu?”
Para malaikat menjawab, “Dari nerakaMu Ya Allah.”
Allah bertanya lagi, “Apakah mereka pernah melihat nerakaKu?”
Para malaikat menjawab, “Belum Ya Rabb.”
Allah bertanya lagi, “Maka bagaimana pula bila mereka pernah melihatnya?”
Para malaikat berkata, “Dan mereka memohon ampunan kepadaMu.”
Allah berfirman, “Aku telah mengampuni mereka. Aku berikan kepada mereka apa yang mereka pinta. Dan aku lindungi mereka dari apa yang mereka takutkan.”
قال: فيقولون رب فيهم فلان عبد خطاء إنما مر فجلس معهم قال: فيقول وله غفرت هم القوم لا يشقى بهم جليسهم
Malaikat berkata, “Wahai Rabb, di antara mereka ada si Fulan, dia seorang hamba yang banyak dosa, hanyasanya dia itu lewat lalu mampir duduk bersama mereka.”
Allah berfirman, “Diapun sudah aku ampuni. Sebab ahli majelis itu adalah orang-orang yang takkan rugi dan takkan menyesal teman duduknya.”
Ya Allah, inilah aku, hambaMu, Salim A. Fillah, penuh dosa tapi lewat dan mampir di Multaqa Du’at dan duduk bersama para kekasihMu yang mulia. Maka ampunilah aku seperti janjiMu melalui lisan RasulMu ﷺ.