Category: Sejarah
-
MENGHORMATI MUSUH
Selalu ada yang dapat kita jadikan pelajaran dari mereka yang menyatakan diri sebagai lawan. Musuh yang padanya ada sifat-sifat mulia, amat layak dikenang dan diikuti keluhurannya. Barangkali itu yang hendak diajarkan Panembahan Senapati kepada kita. Hari itu, Sungai Serang gempita oleh teriakan perang dari dua pihak berkerabat, Jipang dan Pajang. Adipati Aria Penangsang, cucu Raden…
-
CITA, CINTA, ALLAH
Empat anak muda duduk melingkar di dekat Ka’bah. Yang tiga kakak beradik putra Hawari Rasulillah, satu lagi adalan putra Al Faruq yang begitu mirip ayahnya. Mereka saling mengungkap cita dan doanya kepada Allah. “Aku ingin menjadi Khalifah, mengembalikan kepemimpinan ini ke Hijjaz, lalu melayani orang-orang yang berhaji dan berumrah”, ujar ‘Abdullah ibn Zubair, si sulung…
-
MEMIRINGKAN KEPALA
Dua hal yang kusesali dalam hidup ini. Siang-siang nan terik tanpa tanpa kesejukan puasa. Dan malam-malam yang dingin tanpa kehangatan tahajjud. (‘Abdullah ibn ‘Umar, Radhiyallaahu ‘Anhumaa) Ibnu ‘Umar adalah tauladan tentang bagaimana mengetatkan diri dalam menjalani sunnah Nabi ﷺ. “Tiada pernah kulihat orang yang sangat kuat berpegang dalam urusan sunnah ini”, demikian Ibunda kita ‘Aisyah…
-
MAKKAH SEDALAM CINTA
Jika kau merindu Makkah, sesekali abaikanlah bayangan tentang gedung-gedung yang menjulang gagah, juga jam raksasa yang berdetak mengabarkan kian dekatnya sa’ah. Tapi biarkan khayal itu menyusuri bukit-bukit yang kini bebatuannya pecah-pecah, yang di tengahnya dulu terjepit sebuah lembah. Di situlah semua bermula, dalam doa di dekat bangunan tua yang tetap terjaga bersahaja. “Ya Rabb kami,…
-
MENJUMPUT BERKAH
Lelaki itu memang berpembawaan pemalu dan canggung. Tapi hari ini dia menabahkan diri berada dalam antrian yang tak lazim baginya. Perawakannya tinggi dengan kulit tak terlalu putih. Wajahnya tampan, dengan beberapa titik bekas cacar yang menghiasi. “Hai ‘Utsman”, tegur seseorang dengan berbinar, “Kau ini juga termasuk yang terkaya di antara penduduk Madinah. Buat apa kau…
-
LUKA ITU
Hantaman itu mengenai salah satu sisi wajah beliau ﷺ. Dengan helm baja bertali rantai, benturan keras itu melesakkan cincin-cincin besinya ke dalam pelipis. Dari ujung bibir meleleh pula darah, sebab memar di pipi rupanya hanya tampak luar dari pukulan yang telah memecahkan gigi di dalam rongga mulutnya. Wajah mulia itu meringis merasakan sakit. Beberapa sahabat…