Category: Inspirasi
-
REFRESHING YHAA | SERI NGAPAK (1/5)
PROLOG: Seperti dijanjikan beberapa waktu yang lalu, ada seri obrolan ngapak yang akan inyong sampaikan kaya kuweh. Lhaa, tapi karena lokasinya si ada di Ngawi kiyeh, lha koh dadi mandan ora temenanan yhak. Ya wis lah, nyong nyuwun sepuntene mbokan yak, wis lah dirungokaken bae kiyeh. Lha kita sebagai manusia, kita ini kadang-kadang di dalam…
-
JEBAKAN dan PERSAWAHAN
Ada orang shalih yang hobi menjebak orang shalih lainnya. KHA Wahab Chasbullah dan KH Bisri Syansuri muda adalah teman mondok yang nyaris tak pernah akur. Mbah Wahab yang kuat dalam Ilmu Ushul terkesan longgar fikihnya, sedangkan Mbah Bisri yang kokoh dalam Ilmu Fiqih tampak ketat hukumnya. Dari Isya’ sampai Shubuh ngotot-ngototan kedua santri itu sering…
-
PRAKARSA
Seperti apakah nilai sebuah prakarsa? Betapa ingin kita seperti Hud-hud. Seribu mil ia terbang di musim dingin itu dari Kan’an menuju Saba’ untuk menyaksikan sebuah negeri yang makmur sentausa serta dipimpin oleh seorang Maharani yang bijaksana. Dan Hud-hud si burung yang lulut, trenyuh hatinya oleh keprihatinan melihat keadaan mereka yang sayangnya belum mengenal Allah sehingga…
-
JENGGOT
Namanya Qais ibn Sa’d ibn ‘Ubadah. Saking klimis dagunya, putra pemimpin Anshar ini sampai dikomentari kawan-kawannya, “Andai jenggot bisa dibeli, meski dengan emas sepenuh bumi kami akan belikan jenggot untuk Qais.” Inilah pemuda yang bersama Ayahnya menyekat-nyekat rumahnya untuk menampung 80 Muhajirin sementara sahabat Anshar lain hanya membawa satu atau dua. Sifat pemurahnya, dari membagi…
-
KEMBAR di MEDAN LAGA
Ada dua sosok yang begitu mirip di Perang Uhud. Maka Ibn Qumai’ah luput mengira, bahwa yang dibunuhnya adalah Muhammad ﷺ, padahal itu adalah Mush’ab. Pesona Mush’ab ibn ‘Umair, sosoknya yang menonjol, ditambah tangannya yang kokoh memegang panji pasukan Islam membuat Ibn Qumai’ah tak ragu mengentak kudanya menuju Mush’ab hingga bolak-balik tiga kali untuk memapas lengan-lengannya.…
-
Mandat MATARAM-KPBI
Di antara leluhur trah Mataram terdapat nama Ki Ageng Pemanahan, ayahanda Panembahan Senapati. “Manah” dan “manggalih” dalam Bahasa Jawa maknanya mirip. Tapi kalau “manggalih” adalah jawaban atas teguran Allah, “Afalaa tatafakkaruun”, maka “manah” adalah menggunakan “lubb” yang jama’nya “albab”, sehingga ahlinya disebut “ulul albab.” Kata “manah” yang sebanding dengan “albab” berarti “hati nurani” atau “perenungan…