ebutan “Al Quds” untuk kota Jerussalem memang sangat masyhur. Sejak masa ‘Abbasiyah hingga ‘Utsmaniyah dokumen resmi negara pun menyebut demikian. Tapi berhubung Kudus sudah pindah ke Pantai Utara Jawa, he he, ada cara berpahala untuk menyebut kota ini.
Profesor Doktor Abd Al-Fattah El-Awaisi hafidzahullahu ta’ala (merekomendasikan) agar kita menyebut kota Jerusalem sebagai “Baitul Maqdis,” bukan “Al-Quds.” Karena berdasarkan hasil penelitian, nama “Al-Quds” ini diberikan oleh Ahmad bin Abi Du’ad, Menteri Agung dari Mu’tazilah di masa Al Ma’mun ibn Harun Ar Rasyid. Sementara “Batiul Maqdis” ada banyak tersebut dalam hadits-hadits Nabi ﷺ.
Jadi kita kalau menyebut “Baitul Maqdis,” kita mengikuti sunnah Nabi ﷺ. Al-Masjidil Aqsha ada di dalam ayat Al-Qur’anul Karim di surat Al-Isra ayat yang pertama.
Jadi, dengan menyebut “Al-Masjidil Aqsha” dan menyebut “Al-Baitul Maqdis,” kita telah kembali kepada Qur’an dan Sunnah di dalam menyebut suatu yang sangat agung, yaitu kota yang oleh Allah ﷻ disebut “الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ,” “Kami berkahi sekelilingnya.” “Ardhul muqaddasah,” yang Allah sebut sebagai “tanah yang disucikan.”
Subscribe dan simak kajian-kajian @proumedia lainnya di YouTube/proyouchannel. Tag sahabat terbaikmu!
? @salimafillah
? @mfarisap
? @mncrgkn.skl
#syiarkan #gagasandancitacita #proyouchannel #1minutebooster#mncrgknskl
https://www.facebook.com/salim.a.fillah/videos/1670381646388281/