Tag: Sejarah

  • MENGHUNUS

    Kata sahibul hikayat, Richard The Lionheart, Raja Inggris, hendak memamerkan kekuatan senjatanya pada Shalahuddin Al Ayyubi. Maka pedang dengan bilah tempa tunggal lagi tebal itu dihantamkan ke batu hingga pecah terbelah. Sang Sultan tersenyum. Dihunusnya dengan anggun bilah scimitar itu dari sarungnya, lalu bagian tajamnya diarahkan ke atas. Tangan yang satu lagi mencabut sapu tangan…

  • SABAR TERINDAH

    Ada pelajaran penting yang bisa kita ambil di Hamamatsu Jo, atau Kastil Hamamatsu ini. Tempat dimana dulu Tokugawa Ieyasu rising untuk menjadi penguasa Jepang. Pelajarannya adalah tentang kesabaran. Tiga serangkai yang menyatukan Jepang di abad ke 16 adalah Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyasu. Oda Nobunaga dikenal sebagai yang menumbuk padi, Hideyoshi dikenal sebagai…

  • PANTJA-SILA dan AL MAQASHID

    “Seorang kawan ahli bahasa”, demikian konon dikatakan Ir. Soekarno dalam pidatonya di hadapan Sidang BPUPKI 1 Juni 1945, “Menyarankan agar kelima pokok hal ini disebut Pancasila.” Pidato Bung Besar, rahimahullah, kala itu memang menjawab pertanyaan Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Sang Ketua, yakni, jika nanti negara kita berdiri, di atas dasar apakah ia akan tegak? Kawan ahli…

  • SIMBOL

    Mon (紋) atau monshō (紋章), atau mondokoro (紋所), dan kamon (家紋) adalah simbol heraldik Jepang. Mon dapat merujuk pada setiap simbol, sementara kamon dan mondokoro merujuk pada simbol keluarga. Di kota Himeji yang cantik, kita akan menemukan 2 lambang dominan; sekuntum bunga paulownia (go-shichi-no-kiri) yang dulu dipakai Toyotomi Hideyoshi dan kini menjadi simbol Perdana Menteri…

  • BAITUL MAQDIS, BUKAN AL-QUDS

    ebutan “Al Quds” untuk kota Jerussalem memang sangat masyhur. Sejak masa ‘Abbasiyah hingga ‘Utsmaniyah dokumen resmi negara pun menyebut demikian. Tapi berhubung Kudus sudah pindah ke Pantai Utara Jawa, he he, ada cara berpahala untuk menyebut kota ini. Profesor Doktor Abd Al-Fattah El-Awaisi hafidzahullahu ta’ala (merekomendasikan) agar kita menyebut kota Jerusalem sebagai “Baitul Maqdis,” bukan…

  • KEYAKINAN

    Suatu hari di tahun 628, dua kakak beradik menjaring di Sungai Sumida. Yang mereka dapat bukan ikan, melainkan sebuah arca Kannon. Ketika dengan hati-hati benda itu dikembalikan ke sungai, ke manapun mereka mengarahkan lemparan jaring, patung itu pulalah yang tersangkut. Begitu berulang kali. Kannon, di Cina dikenal sebagai Guan Yin alias Dewi Kwan Im, lambang…