Tag: Cinta

  • TANYAKU

    Wahai tulang rusuk yang selalu melindungi hatiku.. Layakkah aku jadi tulang punggung sandaran jiwamu? Wahai qurrata a’yun yang senantiasa menyejukkan mataku.. Pantaskah aku memohon tuk jadi imam bagi ketaqwaanmu? Wahai sakinah yang tak pernah lelah menentramkan gejolakku.. Sepadankah aku menjadi mawaddah untuk menggelorakan hidupmu? Wahai rahmah yang tetap tabah menyayangi lalai alpaku.. Patutkah aku menjadi…

  • ANDAI KAUCINTA

    Andai kaucinta, bahkan suara parau suami menyanyikan lagu nostalgia, ah betapa romantisnya.. Andai kaucinta, bahkan tangis bayimu yang memekakkan telinga, ah betapa ngangeninnya.. Andai kaucinta, bahkan celoteh serba cedal cucumu, ah betapa berartinya.. Itulah mengapa bagi kami suara adzan itu merdu semata.. Sebab bukan lagi suara manusia yang menggapai hati.. Ia adalah panggilan Ilahi pada…

  • PETANG Hari PUISI

    Petang, jika tanpa wajahmu yang berkilauan wudhu’ adalah gelap berlipat-lipat. Senja, jika tanpa senyummu yang seiris surga tersiram madu adalah pahit mencekik urat. Surup, jika tanpa tilawahmu yang lirih syahdu adalah sunyi menjerat-jerat. Tapi aku tak boleh takut, tapi aku tak boleh sedih.. Karena aku hendak belajar indahnya gelap dari rindu kepada Maghrib, pada shaff…

  • CITA, CINTA, ALLAH

    Empat anak muda duduk melingkar di dekat Ka’bah. Yang tiga kakak beradik putra Hawari Rasulillah, satu lagi adalan putra Al Faruq yang begitu mirip ayahnya. Mereka saling mengungkap cita dan doanya kepada Allah. “Aku ingin menjadi Khalifah, mengembalikan kepemimpinan ini ke Hijjaz, lalu melayani orang-orang yang berhaji dan berumrah”, ujar ‘Abdullah ibn Zubair, si sulung…

  • PARA KEKASIH

    Para kekasih selalu berusaha memprasastikan hubungan di antara mereka. Ada yang menuliskannya di batu penanda puncak gunung; dari Lawu hingga Jabal Rahmah. Ada yang menautkan gembok bertulis nama mereka dan pasangannya. Berbagai ukuran, aneka warna, rupa-rupa huruf. Yang begini ada di Cologne, Jerman, hingga Korea. Tapi tetiba saya teringat sebuah ayat: “Para kekasih pada hari…

  • Telaga RINDU

    Telaga RINDU أمنْ تذكر جيرانٍ بذى ســــلمٍ مزجْتَ دمعا جَرَى من مقلةٍ بـــدمِ أَمْ هبَّتِ الريحُ مِنْ تلقاءِ كاظمـــةٍ وأَومض البرق في الظَّلْماءِ من إِضـمِ “Apakah karena terkenang para tetangga di Dzi Salam.. Kaupadu air mata yang mengalir dari kelopak dengan darah.. Ataukah sebab angin yang berhembus dari arah Kazhimah.. Dan kilat yang menyambar dalam…