Kerapkali bukan kuatnya lengan yang menjadikan anak dapat bersandar meneduhkan penatnya, tetapi kesediaan kitalah yang membedakan apakah anak-anak kita akan mengenali lengan orangtua sebagai sandaran yang menenteramkan hati ataukah tidak.
Adakah anak-anak dapat terlelap saat bersandar di lengan kita? Ataukah justru tidurnya akan segera terganggu ketika ia menyentuh lengan kita?
Kerapkali bukan sempitnya waktu yang membuat kita tak sempat berbincang, tetapi sempitnya hati sehingga mudah terganggu ketika anak meminta perhatian. Kita mengaktifkan “mode silent” bukan untuk HP kita, tetapi justru untuk diri sendiri saat anak bertanya dan mengajak berbincang.
Jika saat berharga untuk anak kita berlalu begitu saja, bagaimana anak-anak itu kelak akan merindui kita?!
_________________
Mbak Hilma Mumtata Fillah, masyaallah laa quwwata illaa billaah, ya Allah jadikanlah dia mujahidah shalihah. Innii ‘uidzuhaa bikalimatillaahit taammati min kulli syaithaanin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammah.
_________________
Yang hendak bergabung rombongan Umroh Parenting Nabawiyah bersama Ust. @mohammadfauziladhim dan @jejakimani insya Allah llah pada awal April 2018 ini, info dan pendaftaran silahkan di 085720028100. Atau klik link berikut http://bit.ly/UmrohParenting