PRIBUMI, PRILANGIT

Namanya Tan Jin Sing, asal Kedu. Setelah menjadi menantu mendiang Kapitan Yap Ting Ho, antara 1803-1831 dia memangku jabatan sebagai Kapitan Cina untuk Kesultanan.

Atas jasanya pada Inggris dalam penyerbuan Keraton Yogyakarta pada Juni-Juli 1812, Raffles memaksa Sultan HB III untuk mengangkatnya jadi Bupati Nayaka pada 18 September 1813. Gelarnya Kanjeng Raden Tumenggung Secadiningrat.

Hal ini memicu berbagai suara sumbang. Bagaimana mungkin pengkhianat yang telah membantu penghancuran serta penjarahan Keraton dan menyebabkan Sultan HB II dinista lalu dibuang ke Penang malah dijadikan bangsawan?

Tapi ungkapan sinis di Yogyakarta saat itu berbunyi, “Cina Wurung, Landa Durung, Jawa Tanggung.” Artinya? “Cina sudah bukan, Belanda belum jadi, Jawa juga tanggung.”

Adil.

Kejahatannya itu tidak dinisbatkan kepada kaumnya. Tapi dia dikeluarkan dari semua golongan dan dianggap lelaki tak jelas, “Cina wurung, Landa durung, Jawa tanggung!”

Kesalahan Tan Jin Sing di masa mendatang berlipat dengan persekutuannya di pihak Patih Danureja IV bersama Belanda yang merumuskan kebijakan merugikan rakyat, menarik pajak peniti, pajigar, pacumpleng, hingga tol yang juga memperkaya para pejabat dan cukong di bawah kendali mereka. Mereka inilah yang akan jadi sasaran kebencian rakyat dalam Perang Dipanegara 1825-1830. Bukan karena sukunya, melainkan sebab kesewenang-wenangannya kepada kaum miskin Jawa. Kaum Tionghoa sendiri membenci Tan Jin Sing karena dialah perusak harmoni masyarakat yang terrajut selama ini.

Istilah “pribumi” barangkali baru dikenal beberapa waktu kemudian sebagai bagian dari kezhaliman kolonial. Maka ketika ketidakadilan itu terasa kembali, apa yang salah dari “pribumi”?

Di atas semua itu, inilah amanat kita untuk mengakui kepribumian sebagai wasilah saling mengenal sekaligus menjadikan ‘prilangit’, gelar taqwa, sebagai kemuliaan yang harus diperjuangkan.

“Hai manusia, sungguh Kami cipta kalian dari seorang lelaki dan perempuan dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling kenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang paling bertaqwa..”

(QS Al Hujuraat: 13)


Posted

in

by

Tags: