PERUBAHAN (Bag. 2)

Nun jauh di timur, 3 abad sebelum hikayat The Last Samurai terjadi; perubahan serupa yang terjadi di dunia Arab juga mengguncang.

Dalam pertempuran Mikatagahara di tahun 1572, profil kejayaan zaman Sengoku yang diwakili pasukan Takeda Shingen dari Kai harus mulai mengakui keunggulan pasukan gabungan Oda-Tokugawa yang secara tak dinyana menggunakan pagar bambu untuk menaungi pergantian isi-bidik-tembak dari 3 baris pasukan bersenapan yang dirancang Nobunaga.

Shingen, secara konsisten mengamalkan Furinkazan (風林火山) yang dia kutip dari Seni Perang Sun Tzu. Maknanya adalah “secepat angin-sehening rimba-seganas api-setegar gunung”; dan ini membuat gerak formasi pasukannya begitu teratur, indah, dinamis, dan efektif dalam perang tradisional yang menghendaki para ksatria meraih kejayaannya melalui duel dan campuh antar kesatuan jarak dekat yang bagaikan permainan catur.

Furinkazan memang baru benar-benar akan runtuh di hadapan desing peluru dan asap mesiu ketika Takeda Katsuyori, putra mendiang Shingen, mengalami kekalahan besar dari gabungan Oda-Tokugawa di Nagashino pada 1575.

Satu lagi perubahan tampak pada 1614. Sanada Yukimura, bekas pengikut Shingen, ditunjuk oleh Toyotomi Hideyori untuk mengomandoi pertahanan benteng Osaka. Dibangun di dataran tinggi Uemachi antara pengaliran Sungai Yodo dan Sungai Yamato, Benteng Osaka sangat kukuh terjaga di sisi utara. Tapi di selatan, ia terbuka menghadap dataran tinggi Tenno-ji yang diincar pasukan lawan untuk serangan akbar.

Sang panglima segera memerintahkan pembangunan kubu di pertahanan selatan hingga tenggara yang paling rapuh. Kubu-kubu ini kelak dikenal sebagai ‘Sanada Maru’, hanya terdiri atas susunan parit lebar, benteng tanah liat, pagar palisada kayu, dan dudukan meriam dari menara batu; tapi menjadi pertahanan yang paling tak terkalahkan oleh pasukan Tokugawa. Yukimura bahkan sering mengirim serangan keluar untuk mengacaukan para pengepungnya.

Seperti usulan Salman Al Farisi tentang Khandaq, jagang-jagang Kastil Osaka tak tertembus untuk beberapa waktu.

(Bersambung)


Posted

in

by

Tags: