PERPISAHAN, KESENDIRIAN

suatu saat kubaca tentang ‘Umar ibn Al Khaththab
adalah dia menangis,
hingga janggut hitamnya mengkilatkan air mata
ketika perbendaharaan kisra persia dihadapkan “jika memang ini kebaikan”, begitu katanya
“mengapa ia tak terjadi di masa Rasululullah dan Abu Bakr?
ya Allah, hendakkah engkau memisahkanku
dari kedua sahabatku?” maka begitulah ‘Umar
lelaki yang ditakuti syaithan
ia takutkan perpisahan

suatu saat, kubaca tentang ‘Utsman ibn ‘Affan
adalah ia, hanya menunduk dan hening ketika disebut neraka
tetapi ia menangis, bahunya berguncang
dan menutup wajah dengan kedua telapak
ketika mendengar kata kubur “mengapa”, begitu ditanyakan padanya
dia menjawab, “andaikan pun disiksa
di neraka, kita takkan sendirian
ada banyak kawan” “tapi di dalam kubur
siksa apalagikah yang lebih mengerikan
daripada kesendirian?” itulah ‘Utsman
lelaki yang selalu berbagi
lelaki yang bashirahnya sejernih embun pagi
lelaki yang begitu menjunjung tinggi
indahnya kebersamaan, manisnya persahabatan
ia takut akan kesendirian

kukatakan pada diriku..
begitulah para pejuang
bahkan rasa takut mereka
adalah kepahlawanan.. ____________________________
Wardrobe by: @fullheart.corp

(Mengenang gurat lama pena kita, rupanya kadang bisa menyemangati tuk bertekun melanjutkan karya. Menulis di sela menanti jama’ah kajian berdatangan, semoga Allah berkahi tiap kata yang mengalir dari ujung jemari. Sungguh sebuah buku dapat menggugah perubahan pada jiwa manusia, dan bahkan membelokkan arah sejarah).


Posted

in

by

Tags: