-
SOMBONG
“Apa yang sebenarnya hendak disombongkan manusia?”, ujar seorang ‘Arab dusun pada Yahya ibn Al Mihlab, sang maha-menteri yang bermegah-mewah. “Kamu tak kenal siapa aku?” “Kenal”, sahut si Badui. “Dulu kamu setetes air hina, yang dihinggapi lalat jika tercecer bekasnya. Kelak kau akan jadi bangkai, menggelembung, berbelatung, dan busuk anyir baunya. Dan kini seonggok daging, hilir…
-
HARGA SATU HURUF
“Aku mendatangi Al Ma’mun pada suatu malam dengan pakaian bertambal karena kefaqiran”, begitu dikisahkan oleh Nadhr ibn Syumail Al Mazini seperti termaktub dalam Wafayatul A’yan karya Ibn Khallikan. “Dia berujar, ‘Wahai Nadhr, kesahajaan apakah ini, sehingga engkau menemuiku dengan pakaian tambalan?’ Aku menjawab dengan menjaga kehormatan dan rasa malu, “Ya Amiral Mukminin, aku adalah lelaki…
-
KYAI
Adalah Imam Asy Syafi’i tak pernah berani duduk pada tempat Muslim ibn Khalid ataupun Sufyan ibn ‘Uyainah di Makkah, juga kursi Imam Malik di Madinah dan Muhammad ibn Hasan di Baghdad, meski para guru itu telah meridhainya berfatwa, dan khalayak mengakui bahwa dialah yang paling tinggi ilmunya. Bagi seorang santri kendil seperti saya, Kyai adalah…
-
PADA SUATU TITIK
Pada suatu titik ketika bandul kezhaliman menyimpang melampaui batasnya, Allah punya cara untuk memberinya ayunan pembalik yang tak kalah dahsyatnya. Adalah Abu Jahl melecehkan Muhammad ﷺ di depan khalayak dengan hinaan, cercaan, dan kutuk yang angkara, maka Hamzah yang selama ini masih ragu dan membiarkan perjuangan keponakannya berjalan alami sahaja dilanda murka. Menunggang kuda dan…
-
TERSEMBUNYI
مَا أَضْمَرَ أَحَدٌ شَيْئاً إِلاَّ ظَهَرَ فِي فَلَتَاتِ لِسَانِهِ، وَصَفَحَاتِ وَجْهِهِ Tiadalah seseorang menyembunyikan sesuatu di dalam hatinya, melainkan Allah tampakkan kesejatiannya di dalam keseleo lidah serta raut wajahnya. Sayyidina ‘Ali ibn Abi Thalib رضي الله عنه Ya Allah, perbaikilah segala yang tersembunyi maupun tampak dari diri kami. Sungguh takkan lurus ‘amal kami hingga lurus…
-
MENDUNIA
Dalam sebuah perjalanan ke negeri Paman Sam pada tahun 1980-an, begitu Prof. Dr. Umar Kayam bercerita dalam serial ‘Mangan Ora Mangan Kumpul’-nya, pramugari Pan-American yang rutenya Jakarta-Honolulu-San Francisco bertanya pada beliau sambil meringis dengan manis, “Would you like French Dressing, Italian Dressing, or Javanese Dressing for your salad, Sir?” Serius ini, pikir Pak Kayam, ada…