“Ada empat perkara yang membaguskan pandangan”, demikian disampaikan Imam Asy Syafi’i. “Yang pertama, ghadhdhul bashar, menahan pandangan dari yang diharamkan. Yang kedua memakai celak dari itsmid. Yang ketiga membaca tulisan mushhaf Al Quran. Yang keempat melihat hijau-hijauan.”
“Barangsiapa menundukkan pandangannya karena Allah ‘Azza wa Jalla”, demikian sabda Nabi ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Ath Thabrani dan Al Hakim, “Dia akan berikan kepadanya nikmat manisnya iman dalam hati yang akan dia rasakan sampai bertemu denganNya.”
Menahan pandangan dari hal yang terlarang membaikkan mata, menyucikan hati, dan mengokohkan iman. Sebaliknya, umbaran tatap melemahkan lahir dan batin. “Sebab dapat memandang tanpa kuasa menikmati hanya akan menimbulkan kesedihan dalam hati”, ujar Ibn Qayyim Al Jauziyah.
Adapun bercelak dengan itsmid disunnahkan oleh Nabi ﷺ. Bagi pria, ia diniati menguatkan pandangan, mengobati rabun, atau untuk membersihkan mata tanpa dimaksudkan untuk berhias menyerupai perempuan.
Adalah Imam Asy Syafi’i juga sangat menyukai mengeja tulisan mushhaf meski beliau hafal keseluruhan Al Quran. Sebab di antara berkah Kitabullah, menurut beliau adalah keindahan khathnya pun akan membaikkan syaraf-syaraf mata yang diajak untuk menghayatinya.
Hijau adalah warna yang dipilih oleh Allah untuk kebun, taman-taman, hingga sutera halus dan tebal di dalam surga. Maka menyeksamai hijau-hijauan yang menyejukkan, juga menjadi jalan untuk membaguskan mata yang kelak kita harap dapat merasakan seagung-agung nikmat di sana, yakni menatap Rabb kita ‘Azza wa Jalla.
Mari jaga mata kita yang sering beraksi #mncrgknskl, sebab ialah perasa nikmat tertinggi kelak dalam keridhaanNya.
______________
Dipersembahkan oleh @mncrgkn.skl @jejakimani @prouchannel @proumedia @fullheart.corp