Tampil menggantikan Dinasti Goeryo yang menguasai Semenanjung Korea selama 5 abad, Kerajaan Joseon memantapkan administrasinya atas wilayah Korea dan memicu kemajuan budaya klasik, perdagangan, pengetahuan, sastra, dan teknologi yang dibasiskan pada falsafah Neo-Konfusianisme dan berkiblat pada Dinasti Ming.
Memerintah antara Juli 1392 sampai Oktober 1897, Joseon menghadirkan Raja-raja berbusana Naga. Puncak keemasannya terjadi pada masa Sejong Yang Agung (1418-1450).
Dia mengganti sistem kalender Korea dari yang semula berbasis perhitungan astronomis sesuai letak ibukota Dinasti Ming menuju acuan Hanyang (Seoul). Atas dukungan Sejong, ilmuwan dari kalangan jelata, Jang Yeong-sil berhasil menciptakan bagan-bagan jam air, peralatan militer dan jam matahari. Pada 1442, tercipta pula alat pengukur hujan yang pertama di dunia.
Di zaman Sejong, para petani diizinkan membayar pajak sesuai tingkat keberhasilan panennya saja, sehingga ketentraman merata dan kemakmuran tercipta. Ketika istana berlebih persediaan pangannya, Sejong memerintahkan agar ia dibagikan pada rakyat. Pada tahun 1429, Nongsa Jikseol (農事直說) disusun untuk memberikan pengertian kepada rakyat tentang cara-cara bertani.
Dia dorong para tabib mengodifikasi penyakit dan obat sesuai keadaan di Korea, untuk memperkaya literatur kedokteran dari Tiongkok. Kitab Hyangyak chipsŏngbang dan Ŭibang yuch’wi disusun sebagai panduan kesehatan sekerajaan.
Sejong membuka pula Sekolah Istana untuk para bangsawan maupun sarjana dari kaum awam, dan mendirikan Jiphyeonjeon (集賢殿, Aula Orang Berjasa) untuk memfasilitasi para ilmuwan berbakat dan menghargai setiap sumbangsih rakyat pada negara.
Salah satu karya terbesar Sejong adalah sistem abjad Hangeul yang terdiri atas 28 huruf. Ini membuat kesusastraan berkembang pesat setelah sebelumnya sistem abjad Hanja (Bahasa Korea beraksara Cina) dan Hanmun (Dokumen Resmi berbahasa Tiongkok) menjadikan terbatasnya jumlah orang yang melek baca tulis.
__________
Mari bertebar ke penjuru bumi, karena selalu ada yang bisa kita pelajari. Maafkan saya yang #mncrgknskl. Seperti Sejong Daewang, panggil saja “Jeonha”.