Proses hijrah adalah tentang hati. Hati sering bukan luluh oleh argumentasi, melainkan cinta yang terasa dengan menunjukkan pada sesama bahwa kita mau mengerti. Inilah hutang pemahaman yang mengaliri darah saya dalam berkarya selama ini, sejak membaca cerita pendek ‘Ketika Mas Gagah Pergi’.
Hingga ketika sang penulis, Yunda @helvytianarosa, menceritakan semangatnya untuk menjadikan novelet itu film dakwah dengan segala idealismenya, lisan sayapun kelu untuk menolak permintaan janji membantunya.
Ketika itu, beberapa tahun lalu, saya tak tahu bagaimana harus membantu.
Sebelas tahun menunda produksi karena tak adanya PH yang dirasa sevisi; menolak para pemodal besar demi mempertahankan idealisme; dan rela berpayah-payah berkeliling negeri untuk menggalang patungan crowd-funding, yang barangkali pertama ada untuk pembuatan film; telah mencekamkan malu di hati pada Yunda Helvy, dan meyakinkan saya akan kesungguhannya.
“Dek, sepuluh tahun lalu kamulah tokoh Yudi!”, begitu yang sering diulangnya. Dengan sangat serius, direkanya seorang tokoh pelengkap cerita bernama Kyai Ghufron, kakak Yudi, sekaligus jalan hidayah yang mengubah hidup Mas Gagah. Dengan sungguh-sungguh dia katakan, “Dek, kamu harus berperan!”
Saya tercekat dalam diam, selama lebih dari dua bulan.
Begitu banyak pertimbangan yang harus saya renungkan. Dunia film betul-betul sesuatu yang asing, dengan segala citra dan konotasinya. Haruskah saya masuk? Haruskah saya membantu dengan cara seterlibat itu?
Saya harus membuka-buka ulang berbagai kajian fiqih tentang seni, menelaah lagi berbagai pendapat fuqaha’ tentang cerita fiksi, serta menggali-gali lagi pandangan dan keterlibatan para ‘ulama dalam hal semacam ini. Dan bersama itu semua, saya harus berulang-kali bertanya pada hati.
Begitulah, dengan bimbang dan jerih yang meningkahi istikharah, akhirnya saya terbawa ke sini, ke DUKA SEDALAM CINTA.
https://www.facebook.com/salim.a.fillah/videos/1459632924129822/
Shalih(in+at) siap menonton mulai 19 Oktober depan? Awas ada Jenglish (Javanese English) ???
#dukasedalamcinta #dscthemovie
Syukriya untuk lawan akting paling #mncrgknskl @hamas.syahid @masaji_ dan sutradara @dukasedalamcinta yang #kalnakalnakal @immank.fsyah