Hikayat detektif, nyata maupun khayali selalu menarik disimak. Di Tiongkok, Dinasti T’ang punya Di Ren Jie dan Kekaisaran Song memiliki Hakim Bao. Inggris punya Sir Arthur Conan Doyle yang mengisahkan Sherlock Holmes. Jepang punya Aoyama Gosho yang menganggit Kudo Shinichi.
Novel detektif favorit saya adalah Il Nome Della Rosa karya Umberto Eco. Rahib Fransiskan William dari Baskerville bersama Adso muridnya mengungkap 7 pembunuhan mengerikan di Biara abad XIV yang keadaan korbannya persis penghancuran semesta seperti termaktub dalam Kitab Kejadian. Latar Kepausan Yohannes XXII di Avignon, dukungan Phillip V dari Perancis, persaingan dengan Kaisar Romawi Suci, Louis IV, inkuisisi, serta perdebatan tentang kemiskinan Kristus; menyemarakkan alur cerita.
Tapi tentu seperti dikatakan penyair masyhur Abu Tammam, detektif tercerdas sepanjang sejarah adalah Iyas ibn Mu’awiyah Al Muzanni, Hakim Agung Bashrah, yang sering menyelesaikan kasus rumit hanya dalam beberapa kalimat.
Suatu hari seorang penggugat mengadukan kawannya yang mengelak pernah dititipi harta. Sayang, dia tak punya bukti atau saksi.
“Di mana kejadiannya?”, tanya Iyas.
“Di bawah sebuah pohon di luar kota. Di jalan antara ini dan ini”, jawab si penuntut menunjuk rinci tempatnya.
“Coba kau pergi ke sana. Siapa tahu kau temukan sesuatu untuk menguatkan tuduhanmu”, tunjuk Iyas. “Dan Tuan tertuduh, silakan duduk tenang dan tunggu di sini.” Sambil sibuk mengurus berbagai catatan kasus lain dan menerima aneka tamu, Iyas terus memperhatikan lelaki itu. Beberapa lama kemudian diapun bertanya, “Menurutmu, temanmu itu sudah sampai belum ke tempat yang dia tuju?”
“Tentu belum. Tempat itu jauh sekali.”
“Bangun dari dudukmu hai pengkhianat!”, hardik Iyas. “Kau menyangkal diberi titipan tapi tahu lokasinya! Siapkan pengembalian hak temanmu itu sebelum dia sampai di sini!”
___________
Ilustrasi bukan untuk menyambut remake film “Murder on The Orient Express” yang difavoritkan kawan saya @matakirizudi. Tapi kisah asli anggitan Agatha Christie di Hotel Pera-Palas Istanbul seabad lalu yang menggambarkan kecemerlangan Hercule Poirot mengungkap pembunuhan rumit itu memang memikat.?