Category: Renungan
-
NAMA ITU
الله Masihkah nama itu menggetarkan hatimu? Membuatnya lamat-lamat mengidung dzikir & melirihkan doa; saat berdiri, duduk, & berbaring? الله Masihkah nama itu menggetarkan hatimu? Dan kalamNya yang mesra syahdu mengukuhkan jiwamu menghadapi segala yang durjana & palsu? الله Masihkah nama itu menggetarkan hatimu? Menghanyutkan hati dalam sebanjir rindu? Menenggelamkan akal dalam segelombang renung? الله Masihkah…
-
PEDANG ALLAH
Lelaki itu menatap cawan yang dihidangkan padanya. Dia tahu, minuman itu berracun. Tapi sejak awal, bila ditanya mengapa pasukannya begitu berjaya di hadapan ratusan ribu Legiun Romawi yang terkenal perkasa, dia selalu berkata, “Aku membawa pasukan yang mencintai kematian sebagaimana kalian mencintai kehidupan.” Maka dia memutuskan untuk meminum cairan pembunuh itu. Tentu dengan sebuah doa:…
-
NAK (2)
“Nak, semua orang akan kembali kepada Allah setelah matinya; tapi berbahagialah mereka yang telah melangkah menuju Allah di sepanjang hidupnya.” “Nak, sebab hidup ini adalah ibadah kita kepada Allah, maka tugas kehambaan kita adalah mengemudi hati ini agar selalu mengarah padaNya, menuju padaNya. ” “Nak, jalan lurus menuju Allah bukanlah jalan yang mulus, yang bebas…
-
GELOMBANG & LAUTAN
Alkisah, sebuah gelombang kecil asyik bermain di tengah lautan. Ia naik dan turun, maju dan mundur, berputar dan bergulung-gulung. Ia begitu bahagia seolah segalanya takkan berakhir. Dengan riang ia nikmati angin sejuk dan udara sepoi basah yang bertiup lembut. Begitulah sampai suatu saat dalam jarak yang tak lagi jauh dari pantai, ia menyaksikan gelombang-gelombang lain…
-
ADALAH LUCU
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalanNya dalam keadaan berbaris-baris rapi, seakan mereka itu bangunan yang tersusun kokoh.” (QS Ash Shaff: 4) Bersabda Nabi ﷺ seperti diabadikan oleh Imam Al Bukhari dan Imam Muslim: المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضًا “Mukmin yang satu bagi mukmin yang lain bagaikan sebuah bangunan, bagian yang satu menguatkan…
-
PAMITKU
Ah, betapa sedikit waktu bersama kita di dunia, Cinta.. Padahal aku tahu amat berat tugasku atas kalian.. Seakan saat akad kuucap pada walimu, dan saat anak kita pertama kali meneriakkan tangisnya.. Kalian berseru-seru, “Bawa kami pulang ke surga”.. Sebab bukan bekerja, bukan menafkahi, dan memimpinlah tugas suami yang paling membebani jiwa.. Tapi firmanNya, “Quu anfusakum…