Category: Rajutan Makna

  • KAWA DAUN

    Saukua mako manjadi, Sasuai mako takanak. Jo kok pandai bamain budi, Urang jauah jadi dunsanak. Dari daun kopi yang diasap lalu diseduh, kopi kawa daun adalah pengerat keakraban yang berasa manis sepat dengan harum kopi yang tak terlalu pekat. Tersaji di atas tempurung yang disangga bambu, warnanya kelam. Mungkin untuk mengingatkan akan asal-usulnya yang suram.…

  • PADI

    Tasindorong jajak manurun, Tatukiak jajak mandaki, Adat jo Syarak kok tasusun, Bumi sanang padi manjadi. Persawahan di Jawi-jawi, Gunung Talang, Solok ini adalah penanda peradaban Nusantara yang kukuh. “Tidak ada pertanian yang lebih menguras tenaga, waktu, dan pikiran melebihi padi”, tulis Malcolm Gladwell dalam ‘The Outliers’. “Kalau kau bertanam gandum”, lanjutnya, “Kautebar benih dan kautunggu…

  • ISLAM (Bagian I)

    Islam. Betapa kata ini sederhana lagi sempurna, utuh dan menyeluruh, indah serta menyejarah. Adalah Imam Al Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan sebuah kisah dari Thariq ibn Syihab, bahwa telah datang seorang laki-laki dari kalangan Ahli Kitab Yahudi kepada ‘Umar ibn Al Khaththab. Pria itu lalu berkata, “Wahai Amirul Mukminin, ada sebuah ayat dalam kitab kalian…

  • SEINDAH APAPUN

    Seindah apapun dunia, biarlah ia tetap menjadi latar belakang semata. Biarlah pandangan kita menatap jauh ke tujuan kita, hingga “seakan-akan engkau melihatNya, dan jika engkau tak mampu melihatNya, yakinlah bahwa Allah selalu melihatmu.” Seindah apapun dunia, ia hanya lukisan yang takkan sanggup menggambarkan sunyata surga, yang “tiada mata pernah menyaksikan keelokannya, tiada telinga pernah menyimak…

  • HENING

    Tak ada yang lebih jernih dari suara hati, ketika ia menegur kita tanpa suara. Teguran yang begitu halus, begitu bening, begitu dalam. Tak ada yang lebih jujur dari hati nurani, saat ia menyadarkan kita tanpa kata-kata. Nasihatnya begitu hening, dan kita tak kuasa menyangkal. Tak ada yang lebih tajam dari mata hati, ketika ia menghentak…

  • FullHeart: DUHAI ISLAM!

    Berasal dari keluarga bangsawan Khawarizmi yang negerinya cerai-berai digulung pasukan Mongol di masa Hulagu Khan, Mahmud ibn Mamdud diperbudak oleh seorang Tartar. Dia dipanggil “Qutuz” yang dalam bahasa suku-suku padang rumput berarti “Singa Menyalak”. Berpindah majikan, pasar budak Damaskus mengantarnya pada keluarga Daulah Ayyubiyah. Ketika Izzuddin Aibak yang mengangkatnya menjadi Amir Mesir dianggap tak mampu…