Di zaman yang #mncrgknskl ini, menahan sebagian pandangan seperti perintah Allah dalam Surat An Nuur ayat 30-31 adalah tantangan berat kids zaman now.
Maka mari simak sebuah kisah dari zaman lampau, tentang hijrah seorang Ibu muda jelita menempuh 400 km dari Makkah ke Madinah, diantar seorang lelaki muda nan gagah. Inilah yang dituturkan Ummu Salamah dalam riwayat Ibn Ishaq:
’Utsman ibn Thalhah bertanya padaku, “Hendak pergi kemana wahai putri Abu Umayyah?”
“Aku hendak menyusul suamiku ke Madinah..”
“Tidak adakah seseorang yang menyertaimu?”
“Tak seorangpun, kecuali Allah dan bayiku ini…”
“Demi Allah tidak selayaknya engkau dibiarkan seperti ini”, katanya.
Lalu dia menuntun tali kendali unta dan membawaku berjalan dengan cepat. Demi Allah, aku tidak pernah bepergian dengan seseorang laki-laki dari kalangan Arab yang lebih santun dari dirinya.
Jika tiba di suatu tempat persinggahan, dia menderumkan unta, kemudian dia menjauh dan membelakangiku agar aku turun. Apabila aku sudah turun, dia menuntun untaku dan mengikatnya disebuah pohon. Kemudian ia menyingkir dan mencari pohon lain, berteduh dibawahnya. Jika sudah dekat waktunya melanjutkan perjalanan, dia mendekat kearah untaku dan menuntunnya. Sambil agak menjauh lagi dan membelakangiku dia berkata, “Naiklah!”
Jika aku sudah naik dan duduk dengan mapan didalam sekedup, dia mendekat lagi dan menuntun tali kekang unta. Begitulah yang senantiasa ia lakukan hingga ia mengantarku sampai ke Madinah. Setelah melihat perkampungan Bani ‘Amr ibn ‘Auf di Quba, dia berkata: “Suamimu ada di kampung itu, Maka masuklah ke sana dengan barakah Allah.” Setelah itu ia membalikkan badan dan kembali ke Makkah.
Allah meridhai ‘Utsman ibn Thalhah, yang sesudah Fathu Makkah akan ditetapkan Rasulullah ﷺ sebagai pemegang kunci Ka’bah. Dia mewariskan akhlaq untuk berkata, “Cantik, ijinkan aku menunduk!”
_____________
Catatan dinukil dari buku “Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan”, adapun yang di dalam gambar ini, banyak menunduk karena rasa malu atas banyaknya dosa. Mohon kemurahan hati Shalih(in+at) selalu mendoakannya.