Author: Salim A. Fillah

  • CITA, CINTA, ALLAH

    Empat anak muda duduk melingkar di dekat Ka’bah. Yang tiga kakak beradik putra Hawari Rasulillah, satu lagi adalan putra Al Faruq yang begitu mirip ayahnya. Mereka saling mengungkap cita dan doanya kepada Allah. “Aku ingin menjadi Khalifah, mengembalikan kepemimpinan ini ke Hijjaz, lalu melayani orang-orang yang berhaji dan berumrah”, ujar ‘Abdullah ibn Zubair, si sulung…

  • PARA KEKASIH

    Para kekasih selalu berusaha memprasastikan hubungan di antara mereka. Ada yang menuliskannya di batu penanda puncak gunung; dari Lawu hingga Jabal Rahmah. Ada yang menautkan gembok bertulis nama mereka dan pasangannya. Berbagai ukuran, aneka warna, rupa-rupa huruf. Yang begini ada di Cologne, Jerman, hingga Korea. Tapi tetiba saya teringat sebuah ayat: “Para kekasih pada hari…

  • MEMIRINGKAN KEPALA

    Dua hal yang kusesali dalam hidup ini. Siang-siang nan terik tanpa tanpa kesejukan puasa. Dan malam-malam yang dingin tanpa kehangatan tahajjud. (‘Abdullah ibn ‘Umar, Radhiyallaahu ‘Anhumaa) Ibnu ‘Umar adalah tauladan tentang bagaimana mengetatkan diri dalam menjalani sunnah Nabi ﷺ. “Tiada pernah kulihat orang yang sangat kuat berpegang dalam urusan sunnah ini”, demikian Ibunda kita ‘Aisyah…

  • MAKKAH SEDALAM CINTA

    Jika kau merindu Makkah, sesekali abaikanlah bayangan tentang gedung-gedung yang menjulang gagah, juga jam raksasa yang berdetak mengabarkan kian dekatnya sa’ah. Tapi biarkan khayal itu menyusuri bukit-bukit yang kini bebatuannya pecah-pecah, yang di tengahnya dulu terjepit sebuah lembah. Di situlah semua bermula, dalam doa di dekat bangunan tua yang tetap terjaga bersahaja. “Ya Rabb kami,…

  • MENJUMPUT BERKAH

    Lelaki itu memang berpembawaan pemalu dan canggung. Tapi hari ini dia menabahkan diri berada dalam antrian yang tak lazim baginya. Perawakannya tinggi dengan kulit tak terlalu putih. Wajahnya tampan, dengan beberapa titik bekas cacar yang menghiasi. “Hai ‘Utsman”, tegur seseorang dengan berbinar, “Kau ini juga termasuk yang terkaya di antara penduduk Madinah. Buat apa kau…

  • Pesona ADAB dan ILMU

    Saya selalu ingat adegan dalam serial lawas itu. Imam Daril Hijrah yang agung, Malik ibn Anas, dengan jubah birunya yang indah dan ‘imamah putihnya yang megah duduk dalam sikap sempurna membacakan hadits-hadits Rasulillah ﷺ. Para murid duduk menunduk, mencatat dengan khidmat, dan memerinci penjelasan Sang Guru dengan cermat. Di tengah majelis, seorang pemuda tampan bercambang…