Video di atas adalah penggalan penyampaian kami dalam Pembukaan Muktamar Wahdah Islamiyah di Masjid Istiqlal, Syawal tahun lalu. Kala itu, sebagai murid, hanya menetapi amanat dari Gurunda Ust. M. Zaitun Rasmin untuk memamerkan kebodohan di majelis para Asatidz yang mulia. Maka abaikan kain lap keringat di tangan yang #mncrgknskl itu, penanda amat gentarnya si faqir dan dha’if ini.
.
Tautan selengkapnya yang berdurasi 20 menit adalah: https://youtu.be/Yoc-niRptK0
.
Atau dapat pula dicari di Youtube dengan tajuk/kata kunci: “Salim A. Fillah Pembukaan Muktamar III Wahdah Islamiyah: Cinta Da’i Untuk Negeri”. Jazaakunnallaahu khayran pada @AkhwatKece_ID untuk petikan ini.
.
_______________
Apakah mengaji ini membawa kita pada perasaan “Ana khairun minhu, saya lebih baik daripada dia”, hingga kita merasa paling berada di atas kebenaran, paling berhak atas ridhaNya dan surga, lalu menganggap diri lebih utama dan memandang sesama remeh dan hina?
.
Subhaanallaah; yang seperti ini ada pendahulunya, dengan ibadah yang tak tertandingi di mayapada, tapi ujungnya terlaknat sepanjang masa.
.
“Berkata Iblis, ‘Aku lebih baik daripada dia..” (QS Al A’raaf: 12)
.
Ataukah mengaji ini membawa kita pada perasaan “Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa.. Duhai Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri..”, lalu kita kian menginsyafi aneka kekurangan diri, merasa betapa lemahnya kita, betapa mudah jatuh dalam alpa, serta betapa faqir akan ampunan dan rahmatNya?
.
Masyaallaah; yang seperti ini ada pendahulunya, dimuliakan di atas para malaikat, dipilih di antara semesta, menjadi bapak yang membawa keturunannya mewarisi bumi dunia. Dia bermaksiat, tapi bertaubat, menjadikan cinta Allah padanya berlipat-lipat.
.
“Berkata Adam dan Hawa, ‘Duhai Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Andainya Kau tak mengampuni dan mengasihi kami, niscaya kami termasuk mereka yang rugi.” (QS Al A’raaf: 23).
_________________
.
Kajian selengkapnya tema ini ada dalam tulisan ‘Ke Mana Ilmu Membawa Kita’ yang dimuat oleh hidayatullah.com: http://m.hidayatullah.com/…/9…/kemana-ilmu-membawa-kita.html
Ke MANA ILMU Membawa?
by
Tags: