Category: Rajutan Makna

  • Sajak BUIH Bahagia

    Betapa bahagia menjadi buih.. Yang menempelkan dirinya pada gelombang raksasa.. Ia terpaut, bersama bergerak seirama.. Menjadi saksi ketika samudera yang suci dan menyucikan.. Membasuh dosa-dosa insan beriman.. Betapa bahagia menjadi buih.. Meski hanya bisa mengiringkan tangis.. Menyaksikan pancaran sungai dari mataairnya di Ciamis.. Yang menerjang semua penghalang hingga terkikis.. Betapa bahagia menjadi buih.. Meski hanya…

  • NGOPI DI BUKIT MENOREH

    -tentang sebuah Mushalla- Oleh: @salimafillah Di antara para pejuang, barangkali Teuku Umar yang pernah berucap lantang, “Singoh beungoh, besok pagi, geutanyo mandum akan minum kupi di Meulaboh.. Atau syaheed di jalan Allah..” Inilah “ihdal husnayain” atau satu di antara 2 kebaikan bagi mujahid dari Aceh Barat itu; ngopi atau syahid. Dan Allah memilihkan gugur mulia…

  • PARIS DAN KEBANGKITAN YANG RENDAH HATI

    Tiada pengambilan yang tak ditagih. Tiada ketamakan yang tak dibayar. Apa yang hari-hari ini terjadi di Eropa, barangkali tak terbayangkan oleh laksamana-laksamana penjelajah samudera, serikat dagangnya, para gubernur jenderal, dan raja-raja serta pemerintahan mereka yang sejak lima abad lalu bersimaharajalela mengangkuti berbagai hasil bumi dan sumber daya dunia timur. Semula rempah sahaja; lalu emas dan…

  • MAS GAGAH DI NEGERI BAABULLAH

    -sekisah tentang janji- “..Dia bersuara lirih, bicaranya halus, dengan keanggunan sikap seorang sultan dan kegagahan seorang pejuang di antara bangsanya..” -Sir Francis Drake, 3 November 1579- Laksamana Inggris terkemuka ini sedang menggambarkan perjumpaannya dengan sang singa Ternate yang menyembunyikan kukunya, Sultan Baabullah Datu Syah. Sembilan tahun sebelumnya, sebakda Ayahandanya Sultan Khairun Jamil dibunuh dengan keji…

  • TATA KOTA tentang HAKIKAT MANUSIA

      “Yogya itu ngangeni”, kata mereka yang pernah mengunjunginya. Alasannya tak satu dan tak baku. Setiap orang punya penjelasannya sendiri, karena kenangan itu menjerat hati, bukan isi kepala. Tapi ternyata bukan hanya kini, bahkan pengunjungnya di perempat abad kesembilan-belas menuliskan kesan ini: “..Tapi Djocja (Yogyakarta) dalam masa kemuliaannya pastilah merupakan Versailles Jawa. Kini tak sampai…

  • HAJI: Manusia Berbahaya

    “..Kabar-kabar tentang Paduka telah sampai pada kami bersinar bagai permata. Tetapkanlah hati. Paduka akan beruntung jika Paduka bekerja semata karena takwa pada Allah. Janganlah takut akan kemalangan dan jauhilah segala perbuatan jahat. Jika orang melakukan yang demikian, akan dia temukan surga tanpa awan dan bumi tanpa kotoran..” Surakarta, 1772. Tiga surat berbahasa Arab beserta bendera…