Author: Salim A. Fillah

  • FITNAH

    Kenalkah Tuan dengan Nashr ibn Hajjaj? Pada suatu malam Sayyidina ‘Umar berada dalam perondaannya di Madinah, hingga beliau mendengar dari sebuah loteng rumah suara seorang gadis bersyair, هل من سبيل إلى خمر فأشربها ام هل من سبيل إلى نصر بن حجاج “Adakah jalan yang mengantarku pada khamr hingga dapat meminumnya? Atau adakah jalan sampainya diriku…

  • BUKAN SAYA (Kesekian Kalinya)

    “Semoga Allah merahmati orang yang menginsyafi kadar dirinya”, begitu nasehat ‘Umar ibn ‘Abdul ‘Aziz untuk putranya, agar diukirkan di cincin bersahaja sang pangeran. Ya, semoga Allah merahmati orang yang menginsyafi kadar dirinya, lalu dia tak berucap dan berlaku melebihi apa yang diilmuinya. ‘Umar marah dipanggil “Khalifah”. ‘Ali ibn Al Husain menghindar tiap kali terdengar, “Wahai…

  • BESAN

    “Berlembutlah kalian kepada penduduk Mesir”, ujar Nabi ﷺ, “Sebab kita dengan mereka memiliki hubungan nasab dan perbesanan.” Hubungan nasab tentu karena Hajar, istri Nabi Ibrahim dan ibunda Nabi Isma’il, adalah putri Lembah Nil. Adapun hubungan perbesanan adalah karena Mariyah Al Qibthiyah istri beliau ﷺ yang melahirkan Ibrahim ibn Muhammad ﷺ berasal dari negerinya Muqaiqus itu.…

  • NAUNGAN

    Dalam panas maupun deras, dalam terik maupun rintik, dalam gerah maupun basah, dalam susah maupun resah, naungan selalu bermakna kebaikan. Maka ketika mentari didekatkan sejengkal, ketika dalam telanjang, tanpa alas kaki, dan tak berkhitan semua dicekam ketakutan atas dirinya sendiri, janji Allah untuk memberi naungan terasa manis sekali. Ialah lindungan, penjagaan, kesejukan, keteduhan, ketenangan, ketentraman.…

  • PAJANG

    Betapa beruntung Kesultanan Pajang, memiliki seorang Pangeran berakhlaq mulia, Benawa namanya. Sebakda wafatnya Sultan Hadiwijaya yang terjatuh dari Gajah dalam ekspedisi ke Mataram, para ‘ulama, santri, dan Adipati-Adipati wilayah Pesisir ramai-ramai mendukung Arya Pangiri, cucu Sultan Trenggana dari Sunan Prawata sekaligus menantu Hadiwijaya sebagai penerus takhta. Benawa, lelaki tanpa ambisi itu tak keberatan sedikitpun, padahal…

  • ‘IMAD ‘AQIL

    ‘Imad Hasan Ibrahim ‘Aqil adalah nama yang menggentarkan penjajahan Zionis hingga perempat pertama tahun 1990-an. Lahir pada 10 Juli 1971 di Kamp Pengungsi Jabaliya, Gaza, menghafal Al Quran sejak belia, ‘Imad selalu meraih peringkat terbaik dalam pendidikannya dari tingkat dasar hingga menengah. Pada 22 September 1988 dia ditangkap tentara penjajahan saat mengajukan berkasnya untuk mendaftar…