Author: Salim A. Fillah
-
TAUTAN
بيني وبينكم في المحبة نسبة مستورة في سر هذا العالم نحن الذون تحاببت أرواحنا من قبل خلق الله طينة آدم dalam cinta antara aku dan kalian ada tautan.. tersimpan dalam tabir rahasia semesta alam.. kita adalah insan yang ruh-ruhnya telah saling dicintakan.. sebelum Allah mencipta lempungnya Adam.. (Hadhratusy Syaikh Hasyim Asy’ari) Di Melbourne, sebuah kemasan…
-
KEMESRAAN
Ramadhan adalah bulan kemesraan. Hingga dalam rangkaian ayat-ayat tentang puasa, Allah pun mengabarkan kedekatanNya dengan para hamba. “Jika hamba-hambaKu bertanya padamu hai Muhammad ﷺ tentang Aku”, yakni bahwa para sahabat memang bertanya apakah Allah itu dekat sehingga mereka cukup berbisik, ataukah jauh sehingga mereka perlu berteriak. Jika yang ditanya adalah Muhammad ﷺ, maka seharusnya beliau…
-
I’TIKAF PEJUANG
Alangkah syahdu menjadi kepompong; berkarya dalam diam, bertahan dalam kesempitan. Tetapi bila tiba waktu untuk jadi kupu-kupu, tidak ada pilihan selain terbang manari, melantun kebaikan di antara bunga, dan menebar keindahan pada dunia. Alangkah damai menjadi bebijian; bersembunyi di kegelapan, menanti siraman hujan, menggali hunjaman dalam-dalam. Tetapi bila tiba saat untuk tumbuh dan mekar, tidak…
-
Gurindam I’tikaf
1) Ketika usia makin bertambah, makin luas bumi telah dirambah. Makin perlu ia istirah, berdualah pada Rabbnya berkeluh kesah. #i‘tikaf 2) Kian keras manusia berkompetisi, kian kerap benturan terjadi. Makin perlu ia mesrai Sang Rabbi, penyedia segala solusi. #i’tikaf 3) Kian luas manusia bergaul ‘amali, kian lelah ia melayani. Makin perlu ia jumpa Rabbnya, mengais kasih…
-
SENYUM
eleng-geleng kepala dan angguk-angguk, barangkali tidak selalu sama pemahamannya. Antara kita dan rekan-rekan di India misalnya. Tapi senyum yang tulus maknanya pasti tak jauh berbeda antara satu negeri dengan yang lainnya, di seluruh dunia. Senyumlah saat bahagia; ia menjaga waspada. Senyumlah saat duka; ia meneguhkan sabarnya. Senyumlah saat berjuang; ia maniskan pengorbanan:) Senyumlah pada kekasih;…
-
PRAWIRO RONO
Kali Bogowonto, Musim Hujan 1751 Di tengah gerimis, prajurit berseragam kesatuan Mantrijero itu maju sambil menggenggam tombak berlandheyan panjang. Luar biasanya, yang dia genggam bukan bagian gagangnya, melainkan mata tombaknya. Cara memegang tombak yang tak lazim itu tak menghalanginya untuk menyabet ke kanan dan ke kiri, membuat serdadu-serdadu VOC bertumbangan. “Hayo maju semua! Ini aku…