Seperti apakah nilai sebuah prakarsa?
Betapa ingin kita seperti Hud-hud. Seribu mil ia terbang di musim dingin dari Kan’an menuju Saba’ untuk menyaksikan sebuah negeri yang makmur sentausa dipimpin oleh Maharani bijaksana. Dan Hud-hud si burung lulut, trenyuh hatinya melihat keadaan mereka yang sayangnya belum mengenal Allah hingga beribadah pada sang surya.
Maka ia terbang berbalik arah 1000 mil lagi menuju tuannya, Nabi Diraja Sulaiman ‘Alaihissalaam. Dihaturkannya keprihatinan itu dengan penuh semangat.
“Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan Allah, hingga mereka tiada mendapat petunjuk..” (QS An Naml: 24)
Sulaiman putra Dawud yang bijak meminta Hud-hud membuktikan laporan ini dengan mengutusnya membawa surat dakwah ke Saba’. Burung berjambul itu terbang lagi 1000 mil ke selatan dan menjatuhkan suratnya di pangkuan sang ratu serta memastikan bahwa ia dibaca dan dibahas dengan para punggawa. Lalu Hud-hud kembali menuju rajanya yang adil, hingga genaplah 4000 mil perjalanan dakwah si burung kecil.
________________
Ikhtiyar menguatkan kembali hubungan 2 negeri di zaman ini tentu tak seagung karya dakwah Hud-hud yang membuat Saba’ menjelma menjadi “Baldatun Thayyibatun -wa Rabbun Ghafuur-“. Tetapi sungguh ada sejarah, dakwah, kebudayaan, dan peradaban yang layak kita rajut ulang untuk kepentingan ummat dan dunia di masa mendatang.
Tampak dalam gambar; Bp. Sujatmiko Dwi Atmojo (@jatmiko_jatee, mewakili Paguyuban Mandat Mataram, menyerahkan keris kepada Bp. Salih H. Dogan (@salihhdogan, Direktur Utama/Kepala Museum Panorama 1453, Direktur Kultuur AS Istanbul (Lembaga Pengelola Aset-aset Bersejarah Turki Wilayah Istanbul); membahas appointment penyerahan hadiah keris untuk Presiden Erdogan, juga perencanaan pameran Tosan Aji Nusantara di Istanbul, dan penjajakan kerjasama pembangunan museum pertalian peradaban dan kebudayaan di Yogyakarta; sebagai rintisan upaya menyambung kembali hubungan ‘Utsmani-Mataram, dan membangun aliansi peradaban dan kebudayaan Turki-Indonesia. Mohon doa, semoga berkah.