KANGEN

Kucampur susu ke dalam kopiku, kuletak sewadah misk di dekat cangkirnya. Tapi tanpa hadirmu, lembut dan harumnya begitu fana.

Kutuang madu ke dalam tehku, kutaruh bunga di samping cawannya. Tapi tanpa senyummu, ada pahit menyesak memenuhi dada.

Jarak dan waktu coba menyembunyikan kecantikanmu. Sayang keduanya tak tahu; bahwa senyum yang terukir di hatiku lebih jelita dari segala nyata.

Ketika rindu melengking sebelum terhempas; ketika jumpa kita hanya terpisah sehela nafas; seluruh ufuk menggerimiskan wajah bersenyummu dengan deras.

Duhai, tahukah kamu; senyum di wajahmu, yang basah oleh wudhu’, di sela tilawah syahdu, adalah seiris surga tersiram madu.. @indahnursalim ?


Posted

in

,

by