Mari kita perhatikan daftar riwayat hidup lelaki ini:
1831, bangkrut dalam usaha.
1832, kalah dalam pemilu lokal.
1833, kembali menderita kebangkrutan.
1835, istrinya meninggal dunia.
1836, menderita tekanan mental sedemikian rupa hingga hampir masuk rumah sakit jiwa.
1837, kalah dalam kontes pidato.
1840, gagal dalam pemilihan anggota Senat Amerika Serikat.
1842, menderita kekalahan untuk duduk di dalam Kongres Amerika Serikat.
1848, kalah lagi di Kongres.
1855, gagal lagi di pemilihan Senat.
1856, kalah dalam konvensi Wakil Presiden Amerika Serikat.
1858, kalah lagi di Senat.
1860, akhirnya terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat.
1865, tewas ditembak.
Ah, kalau jumlah kegagalan kita lebih sedikit daripada Abraham Lincoln, mari kita berjuang lagi. Sebab istana surga yang menanti “orang-orang gagal”, jauh lebih indah dari Lincoln Memorial di Washington DC ini.
Kadang kegagalan memang lebih baik dibanding keberhasilan. Pun begitu bagi Adam, Musa, dan Yunus ‘Alaihimussalam; gagal adalah jalan cerita menuju mulia, sebagaimana Al Quran merekamnya.
Adam ‘Alaihissalam gagal taat, dia bermaksiat, tapi lalu bertaubat, maka diapun diampuni dan selamat. Iblis adalah sosok berhasil serta teladan dalam ibadat, dia mulia di sisi para malaikat. Tapi dia terjangkiti penyakit bangga diri, ujung kisahnya adalah laknat abadi.
Musa ‘Alaihissalam gagal menahan diri, dia membunuh orang, lalu melarikan diri. Diapun menolong 2 gadis suci, memperoleh jamuan, lindungan, tempat tinggal, pekerjaan, serta istri, lalu diangkat Nabi. Sebaliknya Qarun berhasil menjadi kaya, lalu dia takjubi kemampuannya sendiri, hingga akhirnya dibenam bumi.
Yunus ‘Alaihissalam gagal sabar, dia meninggalkan tugas, pergi, lalu ditelan gelap dalam perut ikan dan lubuk lautan. Di sana dia terinsyaf, mengagungkan Ar Rahman, lalu 100.000 ummatnya jadi beriman. Di lain kisah Bal’am berhasil menjadi ‘ulama, tapi jilatan lidah bagai anjing terhadap dunia, membuatnya berakhir dalam khianat hina yang mengundang murka Rabbnya.
Duhai indahnya kegagalan, bagi tiap-tiap yang dipandu Al Quran.