Konon pria yang diduga berdarah Minang ini bernama asli Abdullah Raqie. Ukhuwah yang menautkan Kesultanan Aceh dengan Kesultanan Ternate, di bawah arahan Sunan Prapen dari Giri Kedaton yang oleh Tome Pires disebut “Sri Paus-nya Islam” konon yang membawa sang da’i ke pelosok Lembah Palu. Seperti sejawatnya, Dato’ Ri Tiro, Dato’ Ri Bandang, dan Dato’ Ri Patimang, beliaupun kelak dikenal sebagai Dato’ Karama.
.
Menempuh rute dari Ternate menuju Banggai, Todjo, Poso, Parigi, Toli-toli, lalu ke Palu dengan perahu kora-koranya pada sekira tahun 1603, beliau membawa 50 pengikut dan mendarat di Karampe.
.
Beliau membawa serta istrinya yang bernama Ince Jille, iparnya Ince Saharibanong, dan anaknya, Ince Dingko. Mereka datang disertai berbagai penanda kebesarannya seperti Bendera Kuning, Panji Orang-Orangan, Puade, Jijiri, Bulo, Gong, dan Kakula atau Kulintang.
.
Dengan penuh penghormatan, dua bangsawan Lembah Palu yakni Parasila atau Pue Njidi, Raja Kaili Kabonena dan I Moili atau Pue Bongo menyambut beliau. Pue Njidi dan Pue Bongo kemudian memeluk Islam diikuti oleh masyarakat Lembah Palu.
.
Tiga abad setelah dakwah dirintis oleh Dato’ Karama, tibalah Sayyid Idrus ibn Salim Al Jufri di jazirah ini setelah pengembaraan panjang dakwah dan perjuangannya dari Hadramaut ke Aden, Mesir, Pekalongan, Jombang, Maluku, Makassar, Kalimantan, Irian Barat, Manado, dan akhirnya Celebes Pusat.
.
‘Ulama yang akrab disapa Guru Tua ini dikenal sebagai sosok yang cinta ilmu. Tak hanya untuk diri sendiri, ilmu itu juga ia tularkan kepada orang lain. Salah satu wujud cintanya pada ilmu adalah didirikannya lembaga pendidikan Islam Al Khairaat pada 1930 sebagai sumbangsih nyata Guru Tua kepada agama Islam. Al Khairaat dirikan di Palu, Sulawesi Tengah, kala usia Sayyid Idrus ibn Salim Al-Jufri menginjak 41 tahun.
.
Dengan penuh kebanggaan memakai Siga, penutup kepala khas Suku Kaili, saya berdoa semoga Allah rahmati para perintis dakwah di Bumi Kaili, yang tersebut namanya maupun tidak dalam sejarah. “Belo rapovia, belo rakava; hal jazaa-ul ihsaani illal ihsaan.”
Dari DATO’ KARAMA Ke GURU TUA
by
Tags: