Category: Dipanegara

  • KAKAK-ADIK

    Pangeran Ngabehi, buronan paling dicari itu, kedua putra, dan pengiring mereka baru berhasil dicegat oleh pasukan gabungan Hulptroepen Belanda di Pegunungan Kelir dua bulan setelah pengepungan Panjer, 21 September 1829. Saat itu, dikepung oleh hampir 300 serdadu, keduapuluh prajurit pengawal mereka dilucuti dan dirangket dengan tali di bawah todongan senjata. Satu dua yang melawan langsung…

  • SAPTA Donga PAMUJI (Tujuh Doa Permohonan Sang Pemanah)

    Dikutip dari Kitab Kidung Suryenglaga. Tersusun dalam tembang, ditulis dalam Aksara Arab Pegon. Adapun Pangeran Adipati Suryenglaga Sabilullah adalah Panglima Pasukan Bulkiya dalam Perang Dipanegara 1825-1830. Tembang: MASKUMAMBANG I //Solahira kapurwakan Bismillaahi Sukunira pasang Intisob basa Ngarabi Pinangka donga pambuka// Terjemah: Segala gerakmu dimulai dengan “Bismillaah” Kakimu dalam posisi kuda-kuda Intishab Bahasa Arabnya Sebagai doa…

  • Sang PANGERAN dan JANISSARY Terakhir

    Kyahi Gentayu berjingkrak, menaikkan kaki depannya sambil meringkik riang dan sesekali melonjak. Surainya berkibar terentak selaras dengan tapak-tapaknya yang berkecipak. Dengan kepala mendongak, sang penunggang tetap dapat duduk tegak. Lelaki berperawakan tinggi lagi kacak itu tampak seperti sedang menari tandak. Gerak tubuhnya melenggak sesuai lenggok tunggangannya yang rancak. Di sekeliling kuda yang menjejak-jejak, para pengawalnya…

  • BABAD DIPANEGARA

    (Ditulis dalam pembuangan di Manado, 1831-1832) Naskah asli dalam tulisan Arab Pegon; bagian awal ditembangkan dengan serat MIJIL: //sun amedhar suraosing ati/ atembang pamiyos/ pan kinarya anglipur brangtane/ aneng Kitha Manadhu duk kardi/ tan ana kaeksi/ nging sihing Hyang Agung// //mapan kathah kang karesing galih/ ing tingkah kadudon/ pan mangkana ing tyas pangasthine/ kaya paran…

  • MENOL

    Bangsal Sitihinggil, Keraton Yogyakarta, 11 Juni 1823 Dengan langkah mantap, sang Pangeran yang bersurjan wulung langsung menuju ke mahligai takhta lalu berjongkok. Smissaert yang mengira Sang Wali Sultan hendak menyembah padanya tersenyum, sementara Chevallier menyeringai. Tapi Dipanegara mengangsurkan tangannya ke depan, dan Sang Sultan cilik dengan wajah ceria tetiba menghambur ke pelukan Uwaknya itu. Sang…

  • BUKAN PAGELARAN WAYANG BIASA!

    PAGELARAN AKBAR WAYANG KULIT DIPONEGORO Masjid Jogokariyan akan menyelenggarakan Pagelaran Akbar Wayang Kulit ‘Diponegoro’. Yang mengambil tema DIPONEGORO KRIDHA. Kisah diambil dari Babad Diponegoro, dari sejak Pangeran lahir hingga perjuangannya yang luar biasa untuk melawan Penjajah Belanda. Semangat Jihad yang menggelora untuk membela rakyat dan mengusir Belanda diceritakan sangat apik oleh Sang Dalang nantinya. Spirit…