dari semua alasan kita menarik seseorang ke dalam hidup kita,
janganlah salah satunya, untuk mengkhazanahi aib-aibnya…
karena tiap orang beriman tetaplah rembulan,
yang kala putar dan kala edarnya terhadap bumi sama serupa…
maka ia memiliki sisi kelam,
yang tak pernah ingin ditampakkannya pada siapapun…
sehingga cukuplah bagi kita,
memandang sang bulan,
pada sisi cantik yang menghadap ke mayapada…
tentu, tanpa kehilangan semangat,
untuk selalu berbagi dan sesekali merasai,
gelapnya sesal dan hangatnya nasehat…
sebagaimana sang rembulan,
yang kadang harus menggerhanai matahari…