Category: Dakwah

  • DI BAWAH KUPLUK

    Karena di bawah kupluk bersahaja itu ada akal yang tak henti membaca tanda dalam nama Rabbnya… Karena di bawah kupluk bersahaja itu ada lautan ilmu bergelora, luas tak dapat dikira, dalam tak dapat diduga… Karena di bawah kupluk bersahaja itu ada fiqih yang keluwesannya merasuk hati, yang kemudahannya selaras fitrah… Karena di bawah kupluk bersahaja…

  • KAPAN KE JOGOKARIYAN LAGI?

    Nabi ﷺ dan para sahabat membangun peradaban Islam dari Masjid… Di sini ummat ditempa untuk beribadah, berukhuwah, dan berjama’ah… Di sini masalah dipetakan, hajat-hajat dilayani, dan potensi diberdayakan… Di sini kami berpeluk dalam ukhuwah dan berbaris dalam dakwah… Di sini, di Jogokariyan, kampung yang hangat berhati nyaman, kesemua hal itu kami coba ikhtiyarkan, meski perjuangan…

  • PROSES

    Tidak ada yang lebih panjang daripada jalan dakwah untuk mengubah sebuah peradaban, sebuah masyarakat, sebuah ummat. Dan dia dimulai dari sesuatu yang sederhana; mengubah individu-individu, membentuk keluarga-keluarga, membentuk, mengarahkan masyarakat sampai kemudian mereka berhasil mengubah sebuah negeri. Wajahnya menjadi wajah yang diridhai oleh Allah ﷻ. Jadi, selalu diperlukan kesabaran di dalam dakwah. Kita tidak bisa…

  • PENJAUHAN

    Ada hadits yang melarang menjadikan kuburan sebagai Masjid, tapi mengapa di Nusantara banyak pemakaman muslim dibangun di sebelah Masjidnya? Secara fiqih tentu saja kalau sudah ada pembatas berupa dinding atau pagar di antara keduanya maka menjadi absah, tidak haram shalat di dalamnya. Tapi secara sejarah, Ayahanda Drs. Ahmad Adaby Darban, SU, rahimahullah, pernah menuturkan sebuah…

  • INI PEMIJATKU, Mana Pemijatmu?

    Memiliki guru lintas harakah dan jam’iyyah, selama masih dalam ikatan ahlussunnah wal jama’ah; membuat kita terbuka untuk saling mengenal, saling memahami, saling mengetahui kelebihan, dan yang terpenting saling belajar berbagai keutamaan itu. Ia juga menepis prasangka dan penghakiman yang sering terjadi karena selintas baca atau sekelebat dengar. Ini sebab kita tak membuka diri untuk berkunjung…

  • GURU

    Selalu sukar bertatap langsung dengan wajah bersihmu, Guru… Karena sinaran matamu setajam bashirah hatimu, selalu menusukkan muhasabah tembus ke dalam qalbu. Karena tiap kali kau tersenyum sambil memandangi wajah ini, noda-noda di hati kami serasa tertelanjangi, tertampil ke muka tanpa bisa dihindari, mencekamkan malu tak terperi… Tapi itulah kau yang rendah hati. Bertahun lalu kautahan…